Uap panas yang diduga gas keluar dari dalam tanah di halaman kantor Polsek Simpang Empat, Kabupaten Asahan. 

Uap panas itu dapat dirasakan dengan telapak tangan. Fenomena ini diikuti dengan layunya rumput di permukaan tanah yang berdekatan dengan sumber munculnya uap panas tersebut.

Kapolsek Simpang Empat, AKP Raymon, Jumat (14/6), menyebutkan, fenomena itu diketahui ketika petugas hendak memperbaiki lampu di tiang dekat sumber uap panas itu pada Rabu (12/6) malam.

"Kayaknya sudah lama seperti ini. Saya suruh gali, keluar asap dari dalam. Jadi sempat dibiarkan satu hari. Besoknya, tetap keluarkan asap, pagi tadi juga tetap keluarkan asap," katanya. 

Menurut Raymon, dugaan awal asap putih yang muncul dari dalam tanah berkaitan dengan hubungan arus listrik.

Namun setelah dilakukan pengecekan ternyata tidak berkaitan sama sekali. "Untuk mengetahui kejadian ini, dinas terkait sudah hadir mengecek ke lokasi," katanya. 

Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Asahan, Poniran didampingi pihak BPBD Asahan mengaku akan berkoordinasi dengan dinas terkait yang memiliki dukungan kapasitas kewenangan, alat, dan ahli. Kemudian kejadian ini akan terus dipantau secara berkala. 

"Kami tidak memiliki alat deteksi apa penyebab keluarnya asap dari bawah tanah. Jadi hal ini akan dikoordinasikan dengan dinas berkompeten," ucapnya.

Tidak ada jaringan pipa gas yang melintasi di bawah titik uap panas tersebut. Tekanan uap panas berkategori ringan/kecil, dengan suhu relatif rendah hingga panas sendang, serta tidak berbau.

Uap panas yang keluar belum bisa dipastikan kategori asap panas, gas panas, hingga gas beracun. Saat ini lokasi halaman Mapolsek Simpang Empat yang tanahnya mengeluarkan uap panas itu telah diberi garis polisi. 

Pewarta: Indra Sikumbang

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019