Perusahaan budi daya ikan air tawar (aquaculture) PT Aquafarm Nusantara yang akan berganti nama menjadi Regal Spring Indonesia meluncurkan program "We Care" atau "Kami Peduli" untuk menjaga lingkungan dan kepentingan usaha secara berkelanjutan.
Presiden Komisaris Regal Spring Indonesia Sammy Hamzah di Medan, Kamis, menegaskan bahwa "Kami Peduli" dilakukan pada tiga hal, yakni untuk memproduksi ikan Tilapia (nila) yang secara alami lebih baik, mendukung komunitas, dan peduli lingkungan.
"Perusahaan memang terus melakukan pembenahan," kata dia.
Ia mengatakan bahwa perbaikan instalasi pengelolaan limbah di unit pemrosesan di Lubuk Naga (Serdang Bedagai) sudah dilakukan.
Selain itu, perusahaan juga sudah mengurangi secara bertahap produksi dengan menyesuaikan kepada daya dukung Danau Toba.
"Tinggal perbaikan dokumen amdal (analisa mengenai dampak lingkungan ) yang sedang dalam.proses dan ditargetkan selesai dalam tahun ini juga," ujar Sammy.
Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Sabrina menyebutkan bahwa Pemprov Sumut terus mengingatkan kepada pihak Aquafarm agar memperhatikan lingkungan dalam menjalankan usahanya.
"Pemerintah diakui pernah lalai mengawasi usaha keramba jaring apung di Danau Toba dan itu tidak boleh terulang lagi," kata dia.
Dia mengakui adanya perbaikan yang dilakukan Aquafarm dalam menyikapi peringatan soal lingkungam yang diberikan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
"Perlu kesadaran kuat juga dari pengusaha untuk menjaga lingkungan di luar penegakan hukum yang harus dilakukan pemerintah secara tegas," kata dia.
Danau Toba, kata dia, harus tetap terjaga secara ekologi karena juga akan menguntungkan dari banyak sisi, seperti secara ekonomi.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Presiden Komisaris Regal Spring Indonesia Sammy Hamzah di Medan, Kamis, menegaskan bahwa "Kami Peduli" dilakukan pada tiga hal, yakni untuk memproduksi ikan Tilapia (nila) yang secara alami lebih baik, mendukung komunitas, dan peduli lingkungan.
"Perusahaan memang terus melakukan pembenahan," kata dia.
Ia mengatakan bahwa perbaikan instalasi pengelolaan limbah di unit pemrosesan di Lubuk Naga (Serdang Bedagai) sudah dilakukan.
Selain itu, perusahaan juga sudah mengurangi secara bertahap produksi dengan menyesuaikan kepada daya dukung Danau Toba.
"Tinggal perbaikan dokumen amdal (analisa mengenai dampak lingkungan ) yang sedang dalam.proses dan ditargetkan selesai dalam tahun ini juga," ujar Sammy.
Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Sabrina menyebutkan bahwa Pemprov Sumut terus mengingatkan kepada pihak Aquafarm agar memperhatikan lingkungan dalam menjalankan usahanya.
"Pemerintah diakui pernah lalai mengawasi usaha keramba jaring apung di Danau Toba dan itu tidak boleh terulang lagi," kata dia.
Dia mengakui adanya perbaikan yang dilakukan Aquafarm dalam menyikapi peringatan soal lingkungam yang diberikan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
"Perlu kesadaran kuat juga dari pengusaha untuk menjaga lingkungan di luar penegakan hukum yang harus dilakukan pemerintah secara tegas," kata dia.
Danau Toba, kata dia, harus tetap terjaga secara ekologi karena juga akan menguntungkan dari banyak sisi, seperti secara ekonomi.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019