Rata-rata tingkat ketepatan waktu keberangkatan dan waktu kedatangan pesawat udara (OTP) secara nasional saat angkutan mudik dan balik Lebaran 2019 di seluruh bandara udara di Indonesia mencapai 75-80 persen.
"Tingkat 'OTP' sebesar itu sudah cukup bagus sehingga penumpang tidak perlu menunggu keberangkatan pesawat cukup lama untuk sampai tujuan," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B. Pramesti kepada pers di Balikpapan, Kaltim, Sabtu.
Hal itu disampaikan saat dirinya meninjau Posko Lebaran 2019 Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan, Balikpapan. Sebelum ke Balikpapan, Dirjen Polana melakukan kunjungan ke Bandara APT Pranoto di Samarinda dan Bandara Syamsudin Noor di Banjarmasin untuk melakukan hal sama.
Dikatakan, dari hasil evaluasi yang diperoleh dari seluruh bandara memang masih ada bandara yang "OTP"-nya di bawah 80 persen. Hal ini antara lain disebabkan keterlambatan kedatangan pesawat dari kota asal, cuaca yang buruk, serta adanya pergantian "crew" pesawat.
Kemenhub, katanya, memastikan faktor keselamatan dan keamanan adalah dua hal yang harus sangat dipatuhi oleh semua pemangku kepentingan di sektor penerbangan, dalam upaya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kemenhub sebagai regulator tetap minta mengedepankan faktor keselamatan dan keamanan. Alhamdulillah sampai saat ini semua berjalan lancar dan normal," ujar Polana.
Untuk tetap memberikan keselamatan dan keamanan, Kemenhub juga telah minta rutin dilakukan inspeksi keselamatan (ramp check) terhadap semua jenis pesawat yang akan dan telah diterbangkan, baik itu dari sisi luar badan pesawat, dalam badan pesawat, hingga lisensi "crew" pesawat.
Dari hasil inspeksi keselamatan yang Dirjen Polana lakukan dan laporan yang masuk, hasilnya sangat bagus dan sudah dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku di sektor perhubungan udara.
"Kita minta semua pesawat harus diinspeksi keselamatan, jangan dilakukan secara 'random'," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Tingkat 'OTP' sebesar itu sudah cukup bagus sehingga penumpang tidak perlu menunggu keberangkatan pesawat cukup lama untuk sampai tujuan," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B. Pramesti kepada pers di Balikpapan, Kaltim, Sabtu.
Hal itu disampaikan saat dirinya meninjau Posko Lebaran 2019 Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan, Balikpapan. Sebelum ke Balikpapan, Dirjen Polana melakukan kunjungan ke Bandara APT Pranoto di Samarinda dan Bandara Syamsudin Noor di Banjarmasin untuk melakukan hal sama.
Dikatakan, dari hasil evaluasi yang diperoleh dari seluruh bandara memang masih ada bandara yang "OTP"-nya di bawah 80 persen. Hal ini antara lain disebabkan keterlambatan kedatangan pesawat dari kota asal, cuaca yang buruk, serta adanya pergantian "crew" pesawat.
Kemenhub, katanya, memastikan faktor keselamatan dan keamanan adalah dua hal yang harus sangat dipatuhi oleh semua pemangku kepentingan di sektor penerbangan, dalam upaya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kemenhub sebagai regulator tetap minta mengedepankan faktor keselamatan dan keamanan. Alhamdulillah sampai saat ini semua berjalan lancar dan normal," ujar Polana.
Untuk tetap memberikan keselamatan dan keamanan, Kemenhub juga telah minta rutin dilakukan inspeksi keselamatan (ramp check) terhadap semua jenis pesawat yang akan dan telah diterbangkan, baik itu dari sisi luar badan pesawat, dalam badan pesawat, hingga lisensi "crew" pesawat.
Dari hasil inspeksi keselamatan yang Dirjen Polana lakukan dan laporan yang masuk, hasilnya sangat bagus dan sudah dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku di sektor perhubungan udara.
"Kita minta semua pesawat harus diinspeksi keselamatan, jangan dilakukan secara 'random'," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019