Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat terjadi gempa bumi dengan magnitudo 5,8 dengan lokasi berjarak 64 kilometer tenggara Nias Selatan, Sumatera Utara, tepatnya di Zona Megathrust pada Minggu, pukul 10.03 WIB.
"Setelah dimutakhirkan kekuatan gempa bermagnitudo 5,3 dengan episenter gempa 0.56 Lintang Utara dan 98.39 Bujur pada kedalaman 42 kilometer," kata Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono di Jakarta, Minggu.
Dia menjelaskan, jika diperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter gempa tersebut termasuk dalam klasifikasi gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di Zona Megathrust yang merupakan zona subduksi lempeng yang berada di Samudra Hindia sebelah barat Sumatera.
Konvergensi kedua lempeng tersebut membentuk zona subduksi yang menjadi salah satu kawasan sumber gempa bumi yang sangat aktif di wilayah Sumatera.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut dipicu oleh penyesaran kombinasi penyesaran mendatar- turun turun (oblique-normal fault).
Dampak gempa bumi yang dirasakan berdasarkan laporan masyarakat, menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di daerah Padang Panjang, Bukittinggi dan Pasaman Barat II MMI.
Rahmat mengatakan hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan akibat gempa tersebut dan berdasarkan pemodelan gempa tidak berpotensi tsunami.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Setelah dimutakhirkan kekuatan gempa bermagnitudo 5,3 dengan episenter gempa 0.56 Lintang Utara dan 98.39 Bujur pada kedalaman 42 kilometer," kata Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono di Jakarta, Minggu.
Dia menjelaskan, jika diperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter gempa tersebut termasuk dalam klasifikasi gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di Zona Megathrust yang merupakan zona subduksi lempeng yang berada di Samudra Hindia sebelah barat Sumatera.
Konvergensi kedua lempeng tersebut membentuk zona subduksi yang menjadi salah satu kawasan sumber gempa bumi yang sangat aktif di wilayah Sumatera.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut dipicu oleh penyesaran kombinasi penyesaran mendatar- turun turun (oblique-normal fault).
Dampak gempa bumi yang dirasakan berdasarkan laporan masyarakat, menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di daerah Padang Panjang, Bukittinggi dan Pasaman Barat II MMI.
Rahmat mengatakan hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan akibat gempa tersebut dan berdasarkan pemodelan gempa tidak berpotensi tsunami.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019