Scripture Band adalah band anak muda Batak yang berasal dari Universitas Sumatera Utara (USU). Para pemainnya berasal dari jurusan Etnomusikologi dan Sastra Batak.

Sejarah terbentuknya Scripture Band berawal dari perkenalan sekelompok mahasiswa Etnomusikologi USU saat mewacanakan lahirnya sebuah grup band untuk memeriahkan lomba akustik dan USU Jazz Festival pada 2017. 

Scripture sendiri awalnya memakai nama Etnokustik yang diprakarsai oleh Joko Nainggolan, Saad, Hardy, Cristoper, dan Sandy Sinaga. Akhirnya berganti nama menjadi Scripture yang memiliki arti kitab suci, dengan tujuan agar setiap personel menggunakan alat musik sesuai dengan kaidah agama. 

Scripture Band beranggotakan tujuh orang. Sardo Nababan jurusan Sastra Batak USU sebagai vokalis, Sandi Sinaga jurusan Etnomusikologi sebagai gitaris, Roland Tobing jurusan Etnomusikologi sebagai pemain musik tradisi yaitu seruling, Ananda Nainggolan jurusan Etnomusikologi sebagai keyboardist, Andre Yohanes Saragih jurusan Etnomusikologi sebagai pemain musik tradisi yaitu tagading, Fransiskus Giawa jurusan Etnomusikologi sebagai bassist, dan Andreas Sinaga jurusan Etnomusikologi sebagai drummer.

Scripture Band mengkolaborasikan perpaduan antara musik tradisional dan musik modern. Bukan hanya lagu daerah saja yang mereka mainkan, namun juga musik dengan genre lain seperti pop, dan dangdut, mampu cukup fasih mereka mainkan. Alat musik tradisional yang digunakan dalam Scripture Band adalah tagading dan seruling, sedangkan alat musik modern adalah keyboard, gitar, bass, dan drum.

Tidak perlu diragukan bagaimana bagusnya musik yang dihasilkan dengan perpaduan permainan alat musik tradisional dan alat musik modern ini. Scripture Band mampu memainkan alat musik tradisional dan alat musik modern ini dengan baik, sehingga mendapatkan berbagai penghargaan dalam setiap lomba yang mereka ikuti. 

Prestasi yang diraih Scripture sangatlah banyak, seperti juara dua pada Festival Pesona Indonesia (2017), juara harapan satu USU Jazz (2017), juara dua USU Akustik (2017), juara satu Festival Fakultas FMIPA (2018), juara dua Festival KPU (2018), juara satu Festival Volexfest (2018), juara satu Festival Fakultas FMIPA (2018), juara dua Festival KPU (2018), juara satu PRSU Festival (2018), juara satu Megapark Festival Movet (2019), juara harapan dua Festival Musik Etnik  (2019) dan juara satu Festival KPU (2019).

Scripture Band juga meraih juara satu untuk perlombaan jingle KPU di Merdeka Walk serta memperoleh hadiah uang tunai Rp5.000.000 dan berkesempatan untuk tampil bersama Ghea Indrawati.

Scripture sendiri memiliki jargon kebanggaan yang mereka sebutkan ketika mereka selesai tampil yaitu “Jangan pernah lupakan budaya kita”. Benar, mereka adalah sekumpulan anak muda yang tetap melestarikan kebudayaan Batak di tengah arus globalisasi ini. Melalui permainan musik mereka mengenalkan kebudayaan Batak, bahkan saat tampil mereka menggunakan kain khas Batak yaitu Ulos. 

Mereka adalah sekumpulan anak muda yang mencintai tradisi mereka. Mereka juga menjunjung tinggi kebudayaan mereka dan siap untuk memberikan loyalitas terbaik agar tetap terjaganya estetika-estetikanya yang hampir lenyap akibat kebanyakan kaum milenial sudah melupakan kebudayaannya, bahkan tidak mengenal lagi kebudayaannya sendiri.

Sebagai orang-orang yang mempelajari dasar-dasar ilmu budaya, mereka bertekad merealisasikannya dalam kebudayaan sendiri.

*) Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU Angkatan 2016
 

Pewarta: Airin Sianturi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019