Warga desa bersama personel TNI dari Kodim 0212/TS melakukan penyisiran di hutan kawasan Desa Pagarinbira Jae, Kecamatan Sosopan, Kabupaten Padanglawas untuk mencari harimau yang diduga sudah memangsa warga.

Informasi yang dihimpun wartawan, Selasa, dalam seminggu terakhir ini masyarakat tidak berani lagi pergi ke kebun lantaran merasa khawatir jika binatang buas yang telah menyerang dua warga tersebut  masih berkeliaran di desa mereka.

Sementara itu Danramil 07/Sosopan, Kapten Inf Syafaruddin Hasibuan mengatakan akibat kejadian tersebut warga setempat  diselimuti rasa ketakutan dan cemas sehingga tidak berani untuk pergi ke kebun karet maupun sawit serta kebun kopi.

“Warga di dua desa ini masih trauma dengan kebuasan harimau yang mengamuk sehingga memakan korban jiwa,” ungkapnya.

Kegiatan penyisiran yang dilakukan personel Babinsa dan warga setempat untuk mencari tahu keberadaan binatang buas yang meresahkan warga sekaligus mengusirnya ke tengah hutan agar tidak mengganggu masyarakat yang sedang melakukan aktifitas di kebun.

Masyarakat bersama TNI dan kepolisian akan terus menggelar penyisiran hutan, baik siang maupun pada malam hari.

“Kegiatan ini untuk berjaga-jaga, khawatir amukan harimau terjadi lagi,” katanya.

Menurut Danramil, harimau yang menyerang warga itu merupakan Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae). Hewan itu, merupakan satu dari enam sub-spesies harimau yang masih bertahan hidup hingga kini. Hewan itu juga termasuk dalam klasifikasi satwa kritis yang terancam punah (critically endangered).

Sementara itu Tim Balai Besar KSDA Sumatera Utara bersama-sama dengan Babinsa Koramil 007 Sosopan, Polsek Sosopan, Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD) Sumatera Barat, Muspida Padang Lawas dan Camat/Kepala Desa akan berkoordinasi untuk sama-sama melakukan pencarian dengan membentuk tiga tm dan melakukan patroli di tiga titik (Desa Siraisan, Desa Hutabargot, Desa Pagaran Bira Jae).

Tindakan selanjutnya masing-masing tim terdiri dari petugas BKSDA, PRHSD, TNI, POLRI dan masyarakat dengan masing-masing tim dilengkapi senjata bius dan senjata tajam untuk keamanan.

Patroli dilaksanakan bersama-sama di tiga titik berbeda supaya lebih efektif. Tim 1 patroli ke wilayah Desa Hutabargot, Tim 2 patroli di wilayah Desa Pagaran Bira Jae dan Tim 3 patroli di wilayah Desa Siraisan.

Ketiga desa ini adalah lokasi kejadian dan lokasi ditemukannya jejak-jejak Harimau Sumatera.

Berkaitan dengan itu, pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam melaksanakan aktivitas, terutama saat melakukan aktivitas di daerah perladangan maupun perkebunan.

Korban sebelumnya seorang petani yang ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan. Sementara korban terbaru adalah seorang pria bernama Faisal Hendri Hasibuan (48). Pria ini kondisinya dalam keadaan kritis dan saat ini sedang mendapatkan penanganan dari tim medis.
 

Pewarta: Khairul Arief

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019