Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam BEM Nusantara Sumatera Utara, menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara, Jalan Imam Bonjol Medan untuk  memperingati Hari Peringatan Reformasi ke-21.

Koordinator BEM Nusantara Sumatera Utara Karek Adel, mengatakan 21 (dua puluh satu) tahun yang lalu tepatnya pada tanggal 21 Mei 1998 sejarah besar bagi rakyat Indonesia, dimanaa kekuatan dari berbagai elemen mahasiswa turun ke jalan untuk menyuarakan kegelisahan rakyat yang disebabkan kepemimpinan presiden pada masa itu rezim diktator.

"Namun cita-cita Reformasi yang digaungkan pada tahun 1998 silam oleh para mahasiswa, belum mencapai hasil yang maksimal," katanya

Dia menambahkan, sampai saat ini banyak peristiwa yang belum terselesaikan, sehingga meninggalkan luka yang dalam bagi segenap rakyat Indonesia.

"Empat aktivis mahasiswa Tri sakti kehilangan nyawa serta puluhan aktivis pemuda menghilang tanpa tau kabarnya sampai saat ini," ujarnya

Karek juga mengatakan, melalui aksi ini juga menuntut tuntas kasus Hak Asasi Manusia (HAM) Pembunuhan aktivis di Era Orde Baru yang belum terselesaikan sampai sekarang.

"Usut tuntas juga kematian KPPS karena satu nyawa sangat berharga di negara yang menjungjung tinggi HAM," tegasnya

Pantauan dilapangan, aksi unjuk rasa ini sempat bersitegang dengan pihak kepolisian yang melakukan penjagaan di halaman kantor DPRD Sumut.
Aksi sejumlah mahasiswa di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumater Utara, Jalan Imam Bonjol Medan. Kamis (23/5) (Antara Sumut/ Nur Aprilliana Br Sitorus)

Masa aksi yang tidak diizinkan masuk ke kantor DPRD Sumut, merasa keberatan dengan blokade kawat duri yang dipasang oleh polisi.

Aksi tarik kawat duri pun terjadi antara pihak kepolisian dengan para mahasiswa. Namun, dengan aksi anarkis mahasiswa tersebut, pihak kepolisian pun akhirnya mengalah hingga akhirnya kawat berduri berhasil dirobohkan.

Hingga saat ini sejumlah mahasiswa BEM Nusantara Sumut masih bertahan sampai pihak DPRD Sumut menyambut aspirasi mereka.

Pewarta: Nur Aprilliana Br. Sitorus

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019