Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sumatera Utara memprogramkan pembangunan rumah sederhana bagi nelayan tradisional di sejumlah kabupaten/kota di daerah itu, terutama bagi yang saat ini masih belum memiliki tempat tinggal.

"Para nelayan tersebut saat ini hanya menyewa rumah dan belum mempunyai rumah pribadi sebagai tempat tinggal bagi keluarganya," kata Wakil Ketua DPD HNSI Sumut, Nazli, di Medan, Selasa (14/5).

Belum adanya rumah bagi nelayan tradisional itu, menurut dia, karena tidak mampu membeli rumah dan juga perekonomian mereka hanya pas-pasan untuk biaya keluarga.

"Sehubungan dengan itu, HNSI Sumut akan memperjuangkan nasib nelayan tradisional kepada Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan semoga dapat ditanggapi dengan baik," ujar Nazli.

Ia menyebutkan, program pembangunan rumah yang sederhana dan layak huni itu, sudah lama dicanangkan HNSI Sumut.

Hal itu dilakukan mengingat nelayan tradisional yang ada di Pulau Jawa, banyak yang telah memiliki rumah pribadi, dan hidup mereka lebih sejahtera.
"Sementara itu, nelayan tradisional di Sumatera Utara (Sumut) hidup mereka masih susah dan masih menyewa rumah tempat tinggal," ucap dia.

Nazli menjelaskan, nelayan di Sumut yang hidup miskin itu, berada di Kabupaten Kepulauan Nias, Tapanuli Tengah, Batubara, Serdang Bedagai, dan Kabupaten Langkat.

Rumah yang mereka tempati itu, selain kecil juga berada di lokasi kumuh dan tidak sehat.

Sebelumnya, KKP membangun 50 unit rumah sederhana bagi nelayan tradisional di Kabupaten Nias Utara. Pembangunan rumah nelayan itu, juga harus dilakukan di daerah kabupaten lain.

"Jadi, pemerintah tidak hanya memberikan bantuan kapal dan alat penangkap ikan kepada nelayan tradisional, tetapi juga bantuan rumah," katanya.

Pewarta: Munawar Mandailing

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019