Angka kematian anggota KPPS, petugas penyelenggara Pemilu serentak tahun 2019 di tingkat kelurahan/desa di Kota Pematangsiantar, bertambah lagi.
Komisioner KPU Pematangsiantar, Nurbaiyah Siregar, Minggu (12/5) mengatakan, sejauh ini, ada tiga anggota KPPS yang meninggal.

Pihaknya telah melaporkan perihal tersebut ke pimpinan KPU Provinsi Sumatera Utara, dan menunggu hasilnya.

Mereka yang meninggal itu, Hazizah Daulay (48), anggota KPPS di TPS 12 Kelurahan Sipinggol-pinggol, Kecamatan Siantar Barat, meninggal  Jumat, 10 Mei 2019, setelah menjalani perawatan selama enam hari di tiga rumah sakit.

Putra almarhumah, Trysandi Eka Putra (22), Minggu (12/5), mengatakan, ibunya mengaku empedunya kumat lagi, karena kelelahan kerja sebagai petugas pemilu dan pegawai negeri sipil.

Kondisi ASN tenaga medis di Puskesmas Tiga Balata, Kecamatan Jorlang Haratan, Kabupaten Simalungun itu memburuk pada 30 April 2019 dan diagnosa menderita bilirubin oleh tim dokter. 

Baca juga: Ini dia beberapa penyebab meninggalnya petugas KPPS
Baca juga: KPPS meninggal diracun, keluarga sebut itu hoaks
Baca juga: 11 penyelenggara pemilu di Sumut meninggal dunia

Sesuai ilmu kedokteran, bilirubin merupakan pigmen berwarna kuning kecokelatan yang ditemukan di dalam empedu, darah dan tinja manusia.

Sebelumnya, Ismail Sembiring (70), anggota KPPS TPS 3 Kelurahan Baru, Kecamatan Siantar Utara, meninggal pada 29 April 2019 dan Wilmen Butar-butar (61), Ketua KPPS TPS 12 Kelurahan Suka Dame, Kecamatan Siantar Utara, pensiunan guru, meninggal 27 April 2019.

Baca juga: Ketua KPPS di Taput ditemukan membusuk setelah menghilang lima hari

Pewarta: Waristo

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019