Perusahaan pengembang PT Properti Bali Benoa dari Ganda Land yang membesut Private, Premium Residence dan Prestisius Hotel bertajuk “Lavaya” di Tanjung Benoa, Nusa Dua, Bali, menilai konsumen di Sumut masih tetap berpotensi besar sebagai pembeli.

"Oleh karena itu manajemen memasarkan proyek prestisius resort pantai pertama di kawasan Tanjung Benoa yang dapat dimiliki perseorangan," ujar Marketing Manager Ganda Land, Indra di Medan, Jumat (10/5).

Agar pembangunan Lavaya Nusa Dua Bali berkualitas dan tepat waktu, Lavaya menunjuk PT Adhi Persada Gedung (APG) sebagai "main contractor" dengan total nilai investasi pembangunan proyek Lavaya berikut hotel mencapai Rp1 triliun.

Sementara demi kenyamanan dan keuntungan yang berlipat bagi kepentingan investasi para pemilik unit, Ganda Land juga melakukan kerja sama dengan operator hotel internasional ternama yaitu AC Hotels Marriott.

"Perizinan lengkap dan pembangunan yang sudah 'topping off' di southern tower Lavaya menjadi jaminan kepada calon konsumen," katanya yang didampingi Stanley Yap, pengusaha agency dan konsultan properti Prop2GG.

Pembangunan dan perzinan lengkap adalah yang menjadi modal Lavaya untuk meyakinkan calon pembelinya. "Harga kepemilikan unit yang terbilang sangat terjangkau diyakini menjadikan Lavaya Nusa Dua Bali diminati konsumen di Sumut," katanya.

Ownership Lavaya Vacation Club (OLVC) ditawarkan Rp77 juta dengan angsuran tiap bulan hanya Rp4 juta selama 18 kali bayar. "Booking fee juga hanya Rp5 juta. Penawaran terbatas itu disertai berbagai gimmick tambahan khusus pembelian selama bulan Mei-Juni 2019 yaitu tanpa bunga," katanya.

Benefit lainnya dari OLVC ini adalah pembeli nantinya akan diberikan garansi sewa selama dua tahun penuh sebesar 8 persen tiap tahunnya. Pemberlakuan bagi hasil adalah 70 (pemilik) dan 30 (Lavaya). Setiap tahun selama 15 tahun pembeli diberikan dua voucher menginap di Lavaya yang mana voucher itu dapat dipindah tangankan.

Manajemen juga memberikan garansi pembelian kembali selama 15 tahun sebesar 150 persen.

Dia menjelaskan, OLVC adalah unit premium residence Lavaya Nusa Dua Bali yang dikelola langsung oleh manajemen Lavaya dalam kurun waktu tertentu. Unit premium residence ini sendiri sudah "fully furnished" yang mana pembeli nantinya tidak lagi repot memikirkan isian kamar, pembayaran untuk pemeliharaan unit hingga pengoperasiannya.

OLVC dapat dimiliki perseorangan ataupun dimiliki secara bersama. "Di luar OLVC, Lavaya tetap juga memasarkan unit private residence yang setara dengan apartemen, dimiliki langsung perseorangan dan dapat dihuni sesuai kebutuhan pemilik unit itu sendiri," katanya.

Indra menuturkan, Bali semakin diminati sebagai tempat investasi properti karena selain menjadi tempat wisata utama di Indonesia juga sejalan dengan kemajuan infrastruktur.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) melalui pintu masuk Bandara Ngurah Rai Bali sepanjang Januari – November 2018 mencapai 5,7 juta orang atau 43 persen dari total 13,42 juta wisman ke Indonesia.

Bali,merupakan salah satu pulau dengan tingkat kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara paling tinggi se-Indonesia.

Infrastruktur penunjang sektor pariwisata di Pulau Bali yang terus berkembang seperti pembangunan Tol Bali Mandara yang menghubungkan langsung wilayah segi tiga emas Teluk Benoa ke Bandara Internasional Ngurah Rai, Pelabuhan Benoa, dan kawasan Nusa Dua semakin menambah nilai jual Bali.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019