Pelatih Porto, Sergio Conceicao, menekankan bahwa timnya memiliki motivasi yang begitu besar saat menjamu Liverpool dalam laga kedua perempat final Liga Champions di Stadion Dragao, Kamis (18/4) dini hari WIB, yakni menciptakan kejutan bersejarah.
Porto memang wajib menang dengan selisih sekurang-kurangnya tiga gol jika ingin membayar lunas defisit kekalahan 0-2 di laga pertama pekan lalu, atau setidaknya menang 2-0 dan memaksakan penentuan lewat adu penalti.
"Tentu kami tidak menjadikan hal-hal yang bisa terjadi di pertandingan nanti sebagai dasar persiapan," kata Conceicao dalam jumpa pers pralaga sebagaimana dilansir laman resmi Porto.
"Namun, tidak ada motivasi yang lebih besar ketimbang main di perempat final Liga Champions dan mampu menciptakan kejutan bersejarah," ujarnya menambahkan.
Conceicao menegaskan bahwa ia dan staf kepelatihan telah menyiapkan strategi untuk meredam Liverpool, namun pada akhirnya semua akan kembali kepada para pemain bagaimana mereka menerapkannya.
"Merekalah yang akan menentukan apa yang terjadi nanti," ujarnya.
Pun demikian, Conceicao mengakui bahwa tugasnya tidaklah mudah untuk membalikkan keadaan.
Terlebih, mantan pemain Inter Milan itu juga menyebut bahwa Liverpool saat ini merupakan salah satu tim terbaik di dunia.
"Saya menyukai cara Liverpool bermain, sesuatu yang belum pernah saya temui di sepak bola pada umumnya. Momen-momen itu, terkadang membuat mereka terlihat seperti tim terbaik di dunia," pungkasnya.
Porto mendapat sedikit tambahan tenaga dengan kembalinya bek tengah senior Pepe serta gelandang Hector Herrera yang melewatkan laga pertama ketika mereka dibungkam di Anfield pekan lalu.
Sementara Liverpool dipastikan tanpa bek tengah Dejan Lovren, yang pekan lalu tampil 90 menit penuh bertandem dengan Virgil van Dijk menjadi palang pintu pertahanan mereka.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Porto memang wajib menang dengan selisih sekurang-kurangnya tiga gol jika ingin membayar lunas defisit kekalahan 0-2 di laga pertama pekan lalu, atau setidaknya menang 2-0 dan memaksakan penentuan lewat adu penalti.
"Tentu kami tidak menjadikan hal-hal yang bisa terjadi di pertandingan nanti sebagai dasar persiapan," kata Conceicao dalam jumpa pers pralaga sebagaimana dilansir laman resmi Porto.
"Namun, tidak ada motivasi yang lebih besar ketimbang main di perempat final Liga Champions dan mampu menciptakan kejutan bersejarah," ujarnya menambahkan.
Conceicao menegaskan bahwa ia dan staf kepelatihan telah menyiapkan strategi untuk meredam Liverpool, namun pada akhirnya semua akan kembali kepada para pemain bagaimana mereka menerapkannya.
"Merekalah yang akan menentukan apa yang terjadi nanti," ujarnya.
Pun demikian, Conceicao mengakui bahwa tugasnya tidaklah mudah untuk membalikkan keadaan.
Terlebih, mantan pemain Inter Milan itu juga menyebut bahwa Liverpool saat ini merupakan salah satu tim terbaik di dunia.
"Saya menyukai cara Liverpool bermain, sesuatu yang belum pernah saya temui di sepak bola pada umumnya. Momen-momen itu, terkadang membuat mereka terlihat seperti tim terbaik di dunia," pungkasnya.
Porto mendapat sedikit tambahan tenaga dengan kembalinya bek tengah senior Pepe serta gelandang Hector Herrera yang melewatkan laga pertama ketika mereka dibungkam di Anfield pekan lalu.
Sementara Liverpool dipastikan tanpa bek tengah Dejan Lovren, yang pekan lalu tampil 90 menit penuh bertandem dengan Virgil van Dijk menjadi palang pintu pertahanan mereka.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019