Pengurus Karang Taruna di desa harus kompak dan harmonis dengan kepala desa tempat mereka berada. Karena jika tidak, maka Karang Taruna seperti ada namun bagaikan tiada.

Demikian antara lain diutarakan Ketua Dewan Pertimbangan Karang Taruna Labura Marwansyah, SH saat memberi sambutan pada Silaturrahmi Daerah (Silatda) I Karang Taruna Labura di aula Fajar Dolpa Aekkotabatu Kecamatan Na IX-X, Sabtu.

Karena itu, mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Labura itu mengajak seluruh jajaran Karang Taruna di kabupaten itu agar dapat berkreasi dan melakukan hal-hal positif di daerah masing-masing.

Saat ini, jelas Ketua Karang Taruna pertama Labura itu, pemuda dihadapkan pada bahaya narkoba yang telah memasuki berbagai lini kehidupan. Dengan adanya kegiatan positif, maka diharapkan para generasi muda dapat terhindar dari bahaya penyalahgunaan narkoba.

Baca juga: Wabup Labura "tantang" Karang Taruna
Baca juga: Karang taruna Labura gelar Silatda I

Hal senada juga dilontarkan Ketua Karang Taruna Labura Yudha Iskandar Aruan, SP, MSi yang mengatakan, banyak Karang Taruna desa yang tidak harmonis dengan kepala desa. Akibatnya, dana untuk Karang Taruna tidak dianggarkan dalam APBDes.

“Kepala desa itu seperti ayah. Jadi Karang Taruna sebagai anak harus pandai-pandai mengambil hati ayahnya agar diberi,” ujarnya beranalogi dalam acara yang juga dihadiri Wakil Bupati Labura Drs H Dwi Prantara MM dan Ketua DPD KNPI Labura Heriyanto, SE itu.

Menurut pria yang menduduki jabatan Kepala Bidang di salah satu badan yang ada di jajaran Pemkab Labura, selain kuantitas, Karang Taruna juga harus berkualitas. Karena dengan kualitas, maka organisasi itu akan memiliki bargaining position dengan siapapun.

Pewarta: Sukardi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019