Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, merencanakan akan menjadikan Sungai Rampah sebagai objek wisata sungai yang menyajikan beragam jenis transportasi air, permainan air serta beragam jenis makanan yang dapat dinikmati setiap pengunjung.
"Dengan demikian akan menambah objek wisata di Serdang Bedagai, sekaligus upaya kita untuk tetap menjaga kelestarian sungai," kata Bupati Serdang Bedagai, Soekirman, di Seirampah, Sabtu.
Terkait dengan objek wisata sungai, lanjut dia, Kabupaten Serdang Bedagai juga memiliki tempat wisata yaitu "Sungai Bah Bolon" yang terletak di Kecamatan Sipispis.
Tempat itu menawarkan objek wisata arung jeram dan pengunjungnya banyak berasal dari dalam dan luar daerah.
"Namun kini banyak orang yang tidak bertanggung jawab melakukan penebangan pohon secara liar di sekitar sungai tersebut sehingga mengurangi keindahan tempat itu," katanya.
Ia mengatakan, jika semua pihak mau bekerja sama dalam menanggulangi sungai yang telah "sakit", hal itu belum terlambat, walau Indonesia disebut menduduki peringkat kedua setelah Cina dalam hal sampah plastik.
"Kita haruslah optimistis pasti akan berhasil. Jangan jadikan sungai sebagai latar belakang rumah, namun jadikan sungai sebagai latar depan rumah, agar pencemaran sungai dapat terhindari," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Dengan demikian akan menambah objek wisata di Serdang Bedagai, sekaligus upaya kita untuk tetap menjaga kelestarian sungai," kata Bupati Serdang Bedagai, Soekirman, di Seirampah, Sabtu.
Terkait dengan objek wisata sungai, lanjut dia, Kabupaten Serdang Bedagai juga memiliki tempat wisata yaitu "Sungai Bah Bolon" yang terletak di Kecamatan Sipispis.
Tempat itu menawarkan objek wisata arung jeram dan pengunjungnya banyak berasal dari dalam dan luar daerah.
"Namun kini banyak orang yang tidak bertanggung jawab melakukan penebangan pohon secara liar di sekitar sungai tersebut sehingga mengurangi keindahan tempat itu," katanya.
Ia mengatakan, jika semua pihak mau bekerja sama dalam menanggulangi sungai yang telah "sakit", hal itu belum terlambat, walau Indonesia disebut menduduki peringkat kedua setelah Cina dalam hal sampah plastik.
"Kita haruslah optimistis pasti akan berhasil. Jangan jadikan sungai sebagai latar belakang rumah, namun jadikan sungai sebagai latar depan rumah, agar pencemaran sungai dapat terhindari," katanya.
Editor : Riza Mulyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019