Istri dari terduga teroris Husein alias Abu Hamzah diduga meledakkan diri bersama anaknya saat terjadi ledakan pada Rabu (13/3) dini hari pukul 01.20 WIB di rumahnya di Jalan KH Ahmad Dahlan, Gang Sekuntum, Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, Sumatera Utara.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dr Dedi Prasetyo di Medan, Rabu, mengatakan, ledakan terakhir yang terjadi Rabu dini hari tersebut diduga sengaja dilakukan oleh istri terduga teroris sebagai bom bunuh diri.
Akibat ledakan tersebut diduga istri dan anak terduga teroris meninggal, namun ia belum bisa memastikan kondisi jenazah korban karena tim masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Belum dipastikan berapa sebenarnya jumlah korban karena tim juga masih belum bisa masuk ke lokasi demi menjaga hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada petugas," katanya.
Baca juga: Bom meledak dua kali, warga Sibolga dievakuasi
Baca juga: Pasca dua kali ledakan bom muncul kobaran api
Bigjen Dedi mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu tim Labfor dan Inafis untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) sekaligus untuk memastikan jumlah korban dari ledakan bom yang terjadi pada Rabu dini hari tersebut.
"Tim belum bisa masuk ke dalam rumah terduga teroris karena diduga masih ada sisa-sisa bom yang membahayakan petugas. Untuk informasi lebih lanjut nanti kami kabarkan," katanya.
Baca juga: Kapolri : Tiga terduga teroris Sibolga diamankan
Baca juga: Kembali bom meledak dari rumah terduga teroris di Sibolga
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dr Dedi Prasetyo di Medan, Rabu, mengatakan, ledakan terakhir yang terjadi Rabu dini hari tersebut diduga sengaja dilakukan oleh istri terduga teroris sebagai bom bunuh diri.
Akibat ledakan tersebut diduga istri dan anak terduga teroris meninggal, namun ia belum bisa memastikan kondisi jenazah korban karena tim masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Belum dipastikan berapa sebenarnya jumlah korban karena tim juga masih belum bisa masuk ke lokasi demi menjaga hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada petugas," katanya.
Baca juga: Bom meledak dua kali, warga Sibolga dievakuasi
Baca juga: Pasca dua kali ledakan bom muncul kobaran api
Bigjen Dedi mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu tim Labfor dan Inafis untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) sekaligus untuk memastikan jumlah korban dari ledakan bom yang terjadi pada Rabu dini hari tersebut.
"Tim belum bisa masuk ke dalam rumah terduga teroris karena diduga masih ada sisa-sisa bom yang membahayakan petugas. Untuk informasi lebih lanjut nanti kami kabarkan," katanya.
Baca juga: Kapolri : Tiga terduga teroris Sibolga diamankan
Baca juga: Kembali bom meledak dari rumah terduga teroris di Sibolga
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019