Tapanuli Selatan (Antaranews Sumut) - Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan tengah meningkatkan kewaspadaan terhadap peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerah ini.

"Seluruh pusat pelayanan kesehatan masyarakat sudah kita surati,"ujar Plt.Kadis Kesehatan Tapanuli Selatan Marasaud kepada Antara di Sipirok, Jumat.

Seluruh tenaga medis dan para medis seluruh 16 Puskesmas di 15 wilayah Kecamatan se Kabupaten Tapanuli Selatan diminta untuk peka mengantispasi kasus DBD.

"Kita sudah buat imbauan apabila ditemukan cepat dilaporkan,"katanya. Apalagi, pihak rumah sakit umum daerah Tapanuli Selatan juga standby mengantispasi perkembangan kasus DBD ini.

Dikatakan, walau satu kasus pun belum ditemukan namun, seluruh petugas kesehatan sudah di instruksikan lebih pro aktif dilapangan.

Diketahui Dinas Kesehatan Provinsi Sumut dalam suratnya menyatakan tentang feedback laporan DBD tahun 2018 bahwa terjadi peningkatan kasus DBD di Sumut.

Bayangkan saja dari tahun 2017 sebanyak 5.455 orang (Incident Rate/IR=39,62 per 100.000 penduduk) menjadi 5.731 orang 40,06 per 100.000 penduduk) dan fenomena kasus DBD dibeberapa Provinsi di Indonesia beberapa bulan terakhir.

"Justeru itu, kita mengimbau seluruh lapisan masyarakat dan petugas meningkatkan pencegahan dengan cara pemberantasan sarang nyamuk (PSN) berkala seminggu sekali melalui kegiatan 3M+ dan mengatifkan gerakan satu rumah satu jumantik (Girij),"tegsnya.

Kemudian respon cepat bila terdeteksi tanda-tanda peningkatan kasus, mengefektifkan komunikasi dan sistem pelaporan dalam wilayah dan dengan Dinas Kesehatan Tapanuli Selatan.

Tambah, surveilans kasus DBD dan surveilans vektor DBD ditingkatkan,"bila ada menemukan kasus DBD di wilayah kerja masing-masing segera cepat laporkan ke Dinas Kesehatan Tapanuli Selatan,"pinta Marasaud.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019