Tebing Tinggi (Antaranews Sumut) - Direktur RSU. Sri Pamela dr. Syahrizal mengatakan Korban Sinhan Syalenda (2 tahun)  yang mengalami luka bakar akibat kecemplung kedalam dandang mie sop warga dusun V desa Penggalangan, keluar dari rumah sakit itu karena permintaan orang tuanya.

Hal ini disampaikan dr.Syahrizal Siregar kepada Antara Rabu (6/2) menanggapi Informasi yang diterima korban yang akhirnya meninggal di rumah tidak mendapatkan layanan maksimal di RS. Sri Pamela.

Disampaikan dr. Syahrizal Siregar, saat korban tiba di RS. Sri Pamela diantar orang tuanya  mengalami luka bakar 85 persen, awalnya ditangani di IGD.

Karena kondisinya parah korban langsung ditangani dokter di Ruang Operasi untuk mengambil tindakan lebih baik dan langsung dimasukkan keruang ICU.

Saat itulah orang tua korban Amat Budiman mohon untuk keluar dari ruangan ICU karena pertimbangan tidak punya biaya, meskipun dokter sudah menjelaskan kondisi korban yang mengkhawatirkan.

Menyangkut soal biaya, karena korban tidak memiliki BPJS, kata dr. Syahrizal petugasnya sudah menjelaskan ada waktu 3 x 24 jam diberikan untuk pengurusan administrasi BPJS nya.

Namun pada hari yang sama sekitar jam 19.00 wib datang mobil ambulance RS. Sultan Sulaiman Kabupaten Sergei dengan perawatnya menjemput korban untuk dibawa ke RS.Sultan Sulaiman.

Kami dapat informasi korban katanya di rujuk ke salah satu RS di Medan untuk dilakukan operasi plastik, ternyata korban akhirnya meninggal di rumahnya, itu informasi yang kami dapat. 

"Jadi tidak benar kami tidak memberikan layanan maksimal, tindakan sudah kami lakukan meskipun orang tuanya tidak punya biaya, dan memberikan saran agar korban tetap di rawat di RS. Sri Pamela, untuk kepulangan korban, keluarga korban melampirkan surat atas permohonan sendiri, ujarnya. 

Pewarta: Dhani Elison

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019