Asahan (Antaranews.Sumut) - Penemuan penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Kabupaten Asahan terus bertambah setiap tahun. Selama tahun 2018 ditemukan 78 orang penderita HIV sedangkan ditahun 2017 sebanyak 71 orang ditemukan.
Kepala Dinas Kesehatan Asahan melalui kepala Bidang Kabid Pencegahan dan pengendalian penyakit, Saprin Sanja Hutahean menjelasakan penemuan warga yang menderita HIV tersebar dilakukan diseluruh Kecamatan di Asahan melalui laporan puskemas kecamatan dan rumah sakit.
Namun jumlah penderita HIV di Asahan tidak semua dari Asahan. Ada dari luar Asahan sebanyak 33 orang yang terdiri dari 23 laki-laki da 10 perempuan. Sedangkan dari Asahan sebanyak 45 orang terdiri dari 35 laki-laki dan 10 perempuan.
“Setiap tahun kita menemukan penderita. Dan tahun 2018 naik dibangdingkan tahun lalu,” ucap Saprin di dinas setempat.
Penemuan para penderita dilakukan saat warga melakukan pengobatan di puskemas atau di RSUD. Karena secata otomatis warga yang berobat akan diketahui hasilnya, apakah pengidap atau tidak. Dan dipredikasi jumlah penderita HIV di Asahan masih banyak belum ditemukan.
“ Bila 1 orang penderita HIV ditemukan maka ada 100 orang lagi yang belum ditemukan. Maka kita yakin masih banyak lagi warga yang terkena virus belum diketahui,” sebut Saprin.
Terkait penemuan penderita HIV, Saprin menjelasakan dinas Kesehatan sendiri bertugas melakukan rehabilitatif dan kuratif atau pengobatan sedangkan elemen lainya diharapkan bisa melakukan preventatif atau pencegahan serta sosialisasi kepada masyarakat sehingga peran aktif semua elemen sangat dibutuhkan.
“ Kita yakin kalau semua bergerak, penemuan penderita HIV dapat lebih banyak. Sehingga untuk melakukan penanggulangan HIV bisa diatasi di Asahan,” ungkap Saprin, sembari mengatakan pihaknya selalu memberikan konseling dan pengobaran kepada penderita HIV-AIDS.
Bagi masyarakat yang memiliki kesadaran untuk mengetahui kondisi tubuhnya terkait virus HIV/AIDS, bisa mengujungi Voluntary Counseling and Testing (VCT) Rumah Sakit Umum Daerah, Abdul Manan Simatupang, VCT Gambir Baru, VCT Pulau Rakat dan di Dinas Kesehatan.
" Jangan malu, penderita dapat melapor dan kami punya fasilitas, dan obat-obatan untuk menekan berkembangnya HIV-AIDS. Rahasia penderita terjamin aman, “ sebut Saprin.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Kepala Dinas Kesehatan Asahan melalui kepala Bidang Kabid Pencegahan dan pengendalian penyakit, Saprin Sanja Hutahean menjelasakan penemuan warga yang menderita HIV tersebar dilakukan diseluruh Kecamatan di Asahan melalui laporan puskemas kecamatan dan rumah sakit.
Namun jumlah penderita HIV di Asahan tidak semua dari Asahan. Ada dari luar Asahan sebanyak 33 orang yang terdiri dari 23 laki-laki da 10 perempuan. Sedangkan dari Asahan sebanyak 45 orang terdiri dari 35 laki-laki dan 10 perempuan.
“Setiap tahun kita menemukan penderita. Dan tahun 2018 naik dibangdingkan tahun lalu,” ucap Saprin di dinas setempat.
Penemuan para penderita dilakukan saat warga melakukan pengobatan di puskemas atau di RSUD. Karena secata otomatis warga yang berobat akan diketahui hasilnya, apakah pengidap atau tidak. Dan dipredikasi jumlah penderita HIV di Asahan masih banyak belum ditemukan.
“ Bila 1 orang penderita HIV ditemukan maka ada 100 orang lagi yang belum ditemukan. Maka kita yakin masih banyak lagi warga yang terkena virus belum diketahui,” sebut Saprin.
Terkait penemuan penderita HIV, Saprin menjelasakan dinas Kesehatan sendiri bertugas melakukan rehabilitatif dan kuratif atau pengobatan sedangkan elemen lainya diharapkan bisa melakukan preventatif atau pencegahan serta sosialisasi kepada masyarakat sehingga peran aktif semua elemen sangat dibutuhkan.
“ Kita yakin kalau semua bergerak, penemuan penderita HIV dapat lebih banyak. Sehingga untuk melakukan penanggulangan HIV bisa diatasi di Asahan,” ungkap Saprin, sembari mengatakan pihaknya selalu memberikan konseling dan pengobaran kepada penderita HIV-AIDS.
Bagi masyarakat yang memiliki kesadaran untuk mengetahui kondisi tubuhnya terkait virus HIV/AIDS, bisa mengujungi Voluntary Counseling and Testing (VCT) Rumah Sakit Umum Daerah, Abdul Manan Simatupang, VCT Gambir Baru, VCT Pulau Rakat dan di Dinas Kesehatan.
" Jangan malu, penderita dapat melapor dan kami punya fasilitas, dan obat-obatan untuk menekan berkembangnya HIV-AIDS. Rahasia penderita terjamin aman, “ sebut Saprin.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019