Gunungsitoli (Antaranews Sumut)- Kepala Badan Metereologi dan Geofisika Gunungsitoli, Djati, menyebutkan pada 21 Januari 2019 akan terjadi fenomena Astronomi yaitu gerhana bulan total.
"Gerhana tersebut tidak dapat dilihat dari wilayah Indonesia dan perlu diketahui bahwa tahun 2019 akan terjadi lima kali fenomena gerhana. Gerhana yang terjadi tahun 2019 adalah gerhana matahari tiga kali dan gerhana bulan dua kali," katanya di Gunungsitoli, Senin.
Ia mengatakan pada peristiwa supermoon, bulan berada pada titik paling dekat dengan bumi yang mempengaruhi pasang air laut akibat gaya gravitasi bulan dan bumi, sehingga terjadi kenaikan permukaan air laut beberapa sentimeter dari kondisi normal.
"Jika supermoon diikuti dengan kondisi cuaca hujan lebat, maka akan sangat berpotensi terjadinya banjir rob," katanya.
Daerah yang perlu diwaspadai jika terjadi banjir rob adalah daerah yang berjarak sekitar beberapa meter
dari bibir pantai.
Banjir rob tidak meluas jauh ke daratan dan sehingga masyarakat disekitar pesisir pantai diimbau agar waspada kemungkinan terjadi genangan air akibat pasang air laut ataupun banjir rob.
"Kita harap masyarakat tetap tenang dan tidak panik, serta tidak termakan informasi yang memelintir atau mendramatisir seolah olah pasang air laut dan banjir rob sama dengan tsunami," harapnya.
Ia juga memastikan jika BMKG tidak pernah memberikan imbauan untuk mengungsi.
BMKG dengan instansi terkait juga selalu berkoordinasi untuk memberikan informasi yang benar secara keilmuan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Gerhana tersebut tidak dapat dilihat dari wilayah Indonesia dan perlu diketahui bahwa tahun 2019 akan terjadi lima kali fenomena gerhana. Gerhana yang terjadi tahun 2019 adalah gerhana matahari tiga kali dan gerhana bulan dua kali," katanya di Gunungsitoli, Senin.
Ia mengatakan pada peristiwa supermoon, bulan berada pada titik paling dekat dengan bumi yang mempengaruhi pasang air laut akibat gaya gravitasi bulan dan bumi, sehingga terjadi kenaikan permukaan air laut beberapa sentimeter dari kondisi normal.
"Jika supermoon diikuti dengan kondisi cuaca hujan lebat, maka akan sangat berpotensi terjadinya banjir rob," katanya.
Daerah yang perlu diwaspadai jika terjadi banjir rob adalah daerah yang berjarak sekitar beberapa meter
dari bibir pantai.
Banjir rob tidak meluas jauh ke daratan dan sehingga masyarakat disekitar pesisir pantai diimbau agar waspada kemungkinan terjadi genangan air akibat pasang air laut ataupun banjir rob.
"Kita harap masyarakat tetap tenang dan tidak panik, serta tidak termakan informasi yang memelintir atau mendramatisir seolah olah pasang air laut dan banjir rob sama dengan tsunami," harapnya.
Ia juga memastikan jika BMKG tidak pernah memberikan imbauan untuk mengungsi.
BMKG dengan instansi terkait juga selalu berkoordinasi untuk memberikan informasi yang benar secara keilmuan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019