Medan (Antaranews Sumut) - Jumlah agen Layanan Keuangan Digital atau LKD di Sumatera Utara pada tahun 2018 meningkat cukup tinggi dibandingkan 2017 atau menjadi 9.264 agen, didorong banyaknya program pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat.
"Pada 2018 ada peningkatan agen LKD sekitar 55 persen dibandingkan 2017," ujar Direktur Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Sumut, Andiwiana S di Medan, Rabu.
Menurut dia, kalau di 2017 masih hanya 5.979 agen LKD, maka di 2018 sudah ada 9.264 agen.
Sejalan dengan bertambahnya agen LKD, maka jumlah transaksi di LKD juga meningkat. Kalau pada 2017 transaksi masih Rp7,1 miliar, maka di 2018 sudah mencapai Rp20 miliar atau naik 182 persen.
Andiwiana menjelaskan, peningkatan jumlah agen dan transaksi di LKD itu paling besar didorong berbagai kebijakan pemerintah dalan program peningkatan kesejahteraaan masyarakat, seperti Program Keluarga Harapan yang dijalankan Kementerian Sosial yang dilakukan dalam bentuk nontunai.
"Banyaknya program bantuan pemerintah yang dilakukan dalam bentuk nontunai mendorong peningkatan jumlah agen dan transaksi LKD di Indonesia seperti Sumut," ujarnya.
BI sendiri, katanya, terus meningkatkan sosialisasi di tengah masyarakat untuk mendorong transaksi nontunai.
Transaksi nontunai, katanya, memiliki banyak manfaat seperti keamanan masyarakat dengan tidak mengantongi uang dalam jumlah banyak.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019