Medan (Antaranews Sumut) - Pusat Penelitian Kelapa Sawit Indonesia (PPKS) Medan pada 2018 berhasil menjual benih kelapa sawit sebanyak 24.142.761 butir kecambah.
"Jumlah penjualan itu di atas target RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan) 2018 yang sebesar 23 juta butir kecambah," ujar Direktur PPKS Medan, Hasril Hasan Siregar, di Medan, Rabu (9/1).
Penjualan di 2018 itu juga di atas pemasaran pada tahun 2017 yang sebanyak 22,42 juta butir.
Menurut dia, penjualan yang meningkat itu didorong dua faktor utama.
Selain banyak jumlah perusahaan yang melakukan peremajaan tanaman, juga karena didorong program pemerintah soal peremajaan tanaman sawit petani/rakyat.
Penjualan atau penyaluran rata - rata sepanjang tahun tetap tinggi seperti di Desember 2018 yang sebanyak 1.458.029 butir.
"Rata - rata penjualan di atas 2 jutaan butir, kecuali di Juni yang penjualan kecil atau hanya 800ribuan butir," ujarnya.
Permintaan benih yang meningkat ke PPKS itu juga diyakini karena kualitas benih yang dijual diakui bagus serta harga jual yang relatif murah.
Harga jual benih PPKS sebesar Rp7.500 per butir dan untuk petani lebih murah atau Rp6.750 per butir.
Harga jual untuk petani memang mendapat diskon 10 persen sesuai ketentuan.
"Meski harga jual TBS (tandan buah segar) dinilai kurang menjanjikan khususnya di akhir - akhir tahun 2018. tetapi banyak perusahaan melakukan replanting," ujarnya.
Sementara program peremajaan tanaman sawit rakyat yang dilakukan pemerintah juga berjalan lancar.
"Manajemen yakin di 2019, penjualan benih sawit semakin meningakat dari 2018," ujar Hasril.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019