Sukabumi (Antaranews Sumut) - Dua ekor anjing pelacak dikerahkan untuk mempermudah pencarian korban bencana alam di Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Kabupaten Sukabumi yang diduga masih tertimbun longsoran tanah.
"Kami sudah menyediakan dua anjing pelacak untuk ikut membantu tim SAR gabungan yang masih berjuang mencari kobran belum ditemukan," kata Kapolda Jabar Irjen Polisi Agung Budi Maryoto saat meninjau lokasi longsor di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Rabu.
Menurut dia, hujan deras yang kerap turun di lokasi bencana sangat menyulitkan tim evakuasi yang berasal dari TNI, Polri, Basarnas, Sarda, BPBD dan relawan. Diduga masih ada puluhan korban yang belum ditemukan diduga tertimbun tanah dan lumpur.
Karena itu, diharapkan dengan adanya anjing pelacak tersebut bisa mempermudah menemukan korban yang tertimbun longsor sehingga titik pencarian bisa lebih fokus. Selain itu dengan tambahan alat berat proses evakuasi akan lebih cepat lagi.
Di sisi lain, setiap jenazah yang ditemukan dibawa terlebih dahulu ke Posko?Disaster Victim Identification (dvi) untuk dilakukan identifikasi dan pencocokan. Setelah itu akan dipanggil pihak keluarganya jika cocok maka akan langsung diserahkan.
"Kami pun sudah menugaskan puluhan anggota polisi yang bertugas di lingkungan Polda Jabar untuk membantu proses pencarian dan evakuasi ini, hingga masa tanggap darurat bencana selesai," katanya.
Agung mengatakan tanah longsor yang telah menjadi lumpur akibat guyuran hujan menjadi kendala dalam pencarian yang dilakukan anjing pelacak. Tetapi anjing pelacak yang dikerahkan itu sudah terlatih dan daya endusnya kuat sehingga bisa mengetahui keberadaan jasad korban, meskipun berada dalam timbunan lumpur atau tanah.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Kami sudah menyediakan dua anjing pelacak untuk ikut membantu tim SAR gabungan yang masih berjuang mencari kobran belum ditemukan," kata Kapolda Jabar Irjen Polisi Agung Budi Maryoto saat meninjau lokasi longsor di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Rabu.
Menurut dia, hujan deras yang kerap turun di lokasi bencana sangat menyulitkan tim evakuasi yang berasal dari TNI, Polri, Basarnas, Sarda, BPBD dan relawan. Diduga masih ada puluhan korban yang belum ditemukan diduga tertimbun tanah dan lumpur.
Karena itu, diharapkan dengan adanya anjing pelacak tersebut bisa mempermudah menemukan korban yang tertimbun longsor sehingga titik pencarian bisa lebih fokus. Selain itu dengan tambahan alat berat proses evakuasi akan lebih cepat lagi.
Di sisi lain, setiap jenazah yang ditemukan dibawa terlebih dahulu ke Posko?Disaster Victim Identification (dvi) untuk dilakukan identifikasi dan pencocokan. Setelah itu akan dipanggil pihak keluarganya jika cocok maka akan langsung diserahkan.
"Kami pun sudah menugaskan puluhan anggota polisi yang bertugas di lingkungan Polda Jabar untuk membantu proses pencarian dan evakuasi ini, hingga masa tanggap darurat bencana selesai," katanya.
Agung mengatakan tanah longsor yang telah menjadi lumpur akibat guyuran hujan menjadi kendala dalam pencarian yang dilakukan anjing pelacak. Tetapi anjing pelacak yang dikerahkan itu sudah terlatih dan daya endusnya kuat sehingga bisa mengetahui keberadaan jasad korban, meskipun berada dalam timbunan lumpur atau tanah.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019