Nias (Antaranews Sumut) - Kelangkaan bahan bakar minyak di Nias Selatan, pasca ambruknya jembatan darurat di Hiliweto, Kabupaten Nias, Sumatera Utara segera teratasi menyusul datangnya pasokan dari Padang dan Pekanbaru.
     
"Kita telah mendatangkan mobil tangki kapasitas 5 kilo liter dari Padang dan Pelan Baru untuk distribusi BBM di Nias Selatan," kata Kepala Depot Pertamina Gunungsitoli, Abuzar, di Gunungsitoli, Senin.

Ia mengatakan, distribusi BBM di Nias Selatan memang terganggu pasca ambruknya jembatan darurat di Kabupaten Nias sejak tanggal 19 Desember 2018.

"Karena jembatan darurat ambruk, mobil tangki harus melalui jalur Nias Barat, untuk mendistribusikan bbm jenis premium dan minyak tanah," terangnya.

Namun, ada beberapa titik jalan yang tidak bisa dilalui oleh mobil tangki kapasitas 8 kl, dan hanya bisa dilalui mobil tangki kapasitas 5 kl.

Ia juga menyebutkan kebutuhan premium di Nias Selatan setiap hari mencapai 30 kl, akibat ambruknya jembatan darurat di Nias hanya bisa tersalur 5 kl perhari.

Setelah mobil tangki 5 kl masuk dari Padang dan Pekan Baru, kini distribusi premium di Nias Selatan sudah mencapai 20 kl sampai 25 kl perhari.

"Mengenai kenaikan harga premium mencapai Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu terjadi ditingkat pengecer, sedangkan di stasiun pengisian bahan bakar umum masih harga HET," katanya.

Sementara Kapolres Nias AKBP.Deni Kurniawan,ditempat yang sama mengakui jika untuk wilayah hukum Polres Nias tidak ada kelangkaan BBMN.

"Saat ini di wilayah hukum Polres Nias tidak ada kelangkaan bbm, sedangkan Nias Selatan adalah wilayah hukum Polres Nias Selatan," terangnya.
 

Pewarta: Irwanto

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019