Percut Seituan (Antaranews Sumut) - Pemerintah Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, mendorong masyarakat untuk menanamkan rasa cinta terhadap puspa dan satwa, sehingga dengan demikian upaya untuk menjaga kelestarian alam tetap terbina dengan baik.
"Penting artinya untuk menanamkan rasa cinta terhadap puspa dan satwa. Karena dengan adanya rasa cinta, kita akan tumbuh rasa untuk menjaganya," kata Bupati Deliserdang Ashari Tambunan pada peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) tingkat Deliserdang.
Peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional tersebut digelar sebagai media kampanye dan meningkatkan kepedulian, perlindungan, pelestarian puspa dan satwa nasional serta menumbuhkan dan mengigatkan akan pentingnya puspa dan satwa dalam kehidupan manusia.
Peringatan HCPSN tersebut juga dimeriahkan dengan berbagai acara seperti lomba gerakan pungut sampah dan pilah sampah, lomba puisi anak-anak sekolah, lomba burung berkicau, lomba foto dengan thema lestarikan puspa dan satwa serta penyerahan bibit pohon sebanyak 200 bibit pohon dari PT Sumatera Deli Indah.
Lebih lanjut bupati mengatakan, Deliserdang memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa, semuanya itu adalah karunia dan anugerah dari Tuhan yang Maha Esa yang harus disyukuri.
"Kita harus mensyukurinya dengan cara mengelola dan memanfaatkannya dengan sebaik baiknya, agar mendatangkan kemakmuran, bukan hanya bagi generasi sekarang, akan tetapi juga bagi generasi dimasa mendatang," katanya.
Menurut dia, puspa dan satwa sebagai bagian dari keanekaragaman hayati, merupakan modal yang sangat penting bagi pemenuhan kebutuhan dasar serta menjaga keseimbangan ekosistem.
"Untuk itu upaya dalam perlindungan dan pelestariannya pun, sangatlah diperlukan. Namun kita menyadari sedalam dalamnya, bahwa tidaklah mudah didalam membangun kesadaran dan membentuk kecintaan masyarakat terhadap puspa dan satwa," katanya.
Sebelumnya Kepala Dinas Lingkungan Hidup Deliserdang Artini Marpaung mengatakan puspa dan satwa Indonesia merupakan asset keanekaragaman hayati penting yang memberikan kontribusi 40 persen ekonomi dunia.
Sebanyak 80 persen kebutuhan masyarakat miskin berasal dari keanekaragaman hayati yang dapat dimanfaatkan secara tradisional untuk pangan, pakaian, energi, peralatan dan lain sebagainya. Sektor pertanian dan sector kedokteran sangat mengandalkan aset keanekaragaman.
"Untuk itu Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional yang diperingati hari ini bertujuan untuk membangun kepedulian dan gerakan masyarakat untuk membudidayakan tanaman puspa khas Indonesia dan mencegah pemburuan satwa yang dilindungi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
"Penting artinya untuk menanamkan rasa cinta terhadap puspa dan satwa. Karena dengan adanya rasa cinta, kita akan tumbuh rasa untuk menjaganya," kata Bupati Deliserdang Ashari Tambunan pada peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) tingkat Deliserdang.
Peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional tersebut digelar sebagai media kampanye dan meningkatkan kepedulian, perlindungan, pelestarian puspa dan satwa nasional serta menumbuhkan dan mengigatkan akan pentingnya puspa dan satwa dalam kehidupan manusia.
Peringatan HCPSN tersebut juga dimeriahkan dengan berbagai acara seperti lomba gerakan pungut sampah dan pilah sampah, lomba puisi anak-anak sekolah, lomba burung berkicau, lomba foto dengan thema lestarikan puspa dan satwa serta penyerahan bibit pohon sebanyak 200 bibit pohon dari PT Sumatera Deli Indah.
Lebih lanjut bupati mengatakan, Deliserdang memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa, semuanya itu adalah karunia dan anugerah dari Tuhan yang Maha Esa yang harus disyukuri.
"Kita harus mensyukurinya dengan cara mengelola dan memanfaatkannya dengan sebaik baiknya, agar mendatangkan kemakmuran, bukan hanya bagi generasi sekarang, akan tetapi juga bagi generasi dimasa mendatang," katanya.
Menurut dia, puspa dan satwa sebagai bagian dari keanekaragaman hayati, merupakan modal yang sangat penting bagi pemenuhan kebutuhan dasar serta menjaga keseimbangan ekosistem.
"Untuk itu upaya dalam perlindungan dan pelestariannya pun, sangatlah diperlukan. Namun kita menyadari sedalam dalamnya, bahwa tidaklah mudah didalam membangun kesadaran dan membentuk kecintaan masyarakat terhadap puspa dan satwa," katanya.
Sebelumnya Kepala Dinas Lingkungan Hidup Deliserdang Artini Marpaung mengatakan puspa dan satwa Indonesia merupakan asset keanekaragaman hayati penting yang memberikan kontribusi 40 persen ekonomi dunia.
Sebanyak 80 persen kebutuhan masyarakat miskin berasal dari keanekaragaman hayati yang dapat dimanfaatkan secara tradisional untuk pangan, pakaian, energi, peralatan dan lain sebagainya. Sektor pertanian dan sector kedokteran sangat mengandalkan aset keanekaragaman.
"Untuk itu Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional yang diperingati hari ini bertujuan untuk membangun kepedulian dan gerakan masyarakat untuk membudidayakan tanaman puspa khas Indonesia dan mencegah pemburuan satwa yang dilindungi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018