Jakarta (Antaranews Sumut) - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memberikan konfirmasi hingga saat ini dilaporkan 11 orang meninggal terdampak tsunami Selat Sunda dari para peserta gathering PLN. 

"Korban meninggal dunia terdiri dari pegawai PLN, keluarga pegawai dan anak-anak, " kata Kepala Satuan Komunikasi Corporate PT PLN (Persero), I Made Suprateka di Jakarta, Minggu. 

Dalam informasi yang dihimpun, PLN Transmisi Jawa Bagian Barat (TJBB) sedang mengadakan acara internal perusahaan ketika tsunami terjadi. 
Baca juga: BPBD sebut 14 orang meninggal di Anyer-Cinangka
Baca juga: Puskesmas Panimbang terima 10 jenazah korban tsunami

Acara gathering diikuti 260 pegawai PLN data terkini 170 orang sudah terkonfirmasi ditemukan, namun 19 orang lainnya masih belum bisa diketahui keberadaannya. Sementara itu, Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban jiwa akibat tsunami dan gelombang tinggi yang menerjang pantai Selat Sunda, bertambah menjadi 43 orang.

Baca juga: Korban tsunami Selat Sunda jadi 43 orang
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Minggu, mengatakan data sementara hingga pukul 07.00 WIB menunjukkan bencana tersebut telah menyebabkan 43 orang meninggal dunia, 584 orang luka-luka dan dua orang hilang.

Sementara jumlah pengungsi masih dalam pendataan.
 

Pewarta: Antara

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018