Serang (Antaranews Sumut) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang, Provinsi Banten menyatakan untuk sementara data korban meninggal akibat tsunami di kawasan Anyer dan Cinangka berjumlah 14 orang.

"Data sementara 14 orang meninggal dan 27 orang lainnya luka-luka," kata petugas dari BPBD Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Dafa M Ikbal ketika dikonfirmasi, Minggu.

Menurut dia, saat ini masih dilakukan pendataan korban di Anyer dan Cinangka yang merupakan lokasi terdampak paling parah di Kabupaten Serang.

"Saat ini petugas dari tim BPBD Kabupaten Serang Sedang melakukan evakuasi warga dan wisatawan di sekitar lokasi," kata petugas BPBD Kabupaten Serang, Dafa M Ikbal saat dikonfirmasi, Minggu.

Petugas, kata dia, sudah melakukan evakuasi warga setempat dan para wisatawam ketempat yang cukup aman yakni di Posko Aju, tepatnya di Puskesmas Cinangka.

Baca juga: Puing-puing berserakan, jalur transportasi Anyer-Carita terputus
Baca juga: Korban tsunami Selat Sunda jadi 43 orang

Dafa mengatakan, korban jiwa akibat gelombang tinggi tersebut belum bisa dipatikan karena masih dalam pendataan.

"Saat ini kami belum bisa memastikan jumlah korban karena masih dalam pendataan petugas, yang pasti kami masih fokus melakukan evakuasi warga dan para pengunjung pantai,"katanya.

Untuk korban akibat bencana itu, baik meninggal maupun luka, menurut dia, saat ini sedang dikoordinasikan dengan pihak terkait, seperti Polres Cilgon dan Polres Serang.

Ia juga mengimbau, agar warga Anyer dan sekitarnya agar tetap tenang dan tidak panik. Kondisi Anyer saat ini aman, namun tetap harus waspada.

"Kami mengimbau agar masyarakat tidak panik, tetap tenang dan waspada, tidak boleh menyebarkan berita atau informasi yang tidak benar atau hoaks karena akan mengakibatkan kekhawatiran dan ketakutan di masyarakat," ujarnya.

Pewarta: Sambas

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018