Medan (Antaranews Sumut) - Mobil listrik Blits (Budi Luhur – ITS) sudah menempuh perjalanan sejauh 3.584 kilometer sejak dimulai dari Surabaya kemudian ke Jakarta, Bengkulu, Palembang, Padang hingga sampai ke Medan, Sumatera Utara..
     
"PLN Blits Explore Indonesia sudah memasuki kota keenam dengan menempuh perjalanan sejauh 3.584 km hingga di Medan, Sumut, " ujar Leader PLN Blits Explore Indonesia, Agus Muklisin di Medan, Selasa.

Dia mengatakan itu saat memperkenalkan mobil listrik ke SMK Teladan Medan.

Dia mengakui, mobil listrik Blits dalam perjalanannya menghadapi banyak tantangan seperti mengalami kerusakan akibat kecelakaan beruntun yang melibatkan mobil Crew PLN Blits Explore Indonesia.

Blits mengalami kecelakaan di 60 km sebelum memasuki Kota Medan, dengan menabrak mobil patwal yang berada di depan.

Tiba-tiba pada kecepatan 50-60 km/jam mobil patwal rem mendadak menghindari mobil pengguna jalan lainnya yang  berada di depannya.

Blits tertabrak dari belakang oleh Kasuari hingga terdorong ke depan menabrak mobil patwal yang di depan Blits.

Setelah kejadian itu,  mobil listrik Blits dan Kasuari langsung di towing menuju bengkel rekanan di Medan untuk perbaikan.

Tetapi meski mengalami kerusakan, katanya, tidak menyurutkan semangat tim PLN Blits Explore Indonesia untuk menyelesaikan misi keliling nusantara sejauh 15.000 km.

"Blits dan Kasuari siap melanjutkan perjalanan ke Aceh dan 0 km Sabang,"ujar Agus.

Dia mengakui, investasi untuk pembuatan mobil listrik Blits dan Kasuari masing-masing sekitar Rp1 miliar.

"Memang masih mahal karena dihitung dengan risetnya.Tapi nanti bisa lebih murah karena sudah ada hasil riset teknologi dan uji cobanya," ujarnya.

Baca juga: Mobil listrik tiba di Medan

Untuk bisnis ke depannya, manajemen akan melakukan "gathering bisnis" termasuk dengan perusahaan otomotif yang ada untuk mencari investor atau pembeli.

"Kami siap memenuhi permintaan mobil listrik dan PLN  juga menyatakan kesiapan menambah stasiun pengisian atau charger listrik untuk mobil itu," ujar Agus.

Dia menjelaskan, Mobil Blits itu didesain untuk mobil jenis rally, otomatis secara konstruksi mekanik dan sebagainya di atas mobil pada umumnya.

Agus menegaskan, dengan produksi mobil listrik itu, maka diharapkan karyawan di Indonesia khususnya bidang otomotif yang selama ini kerjanya dari pagi sampai malam untuk menjual mobil buatan luar negeri,  bisa lebih bangga menjual mobil buatan bangsa sendiri.

Kepala Pusat  Studi Mobil Listrik Universitas  Budi Luhur, Sujono mengatakan, PLN  Blits Explore Indonesia  bekerja sama dengan PLN untuk pengisian baterai.

"Proyek itu semakin terbantu karena PLN telah menyiapkan alat pengisian baterai di setiap rayon kabupaten atau kota yang  didatangi," katanya.

Pengisian baterai Blits setelah menempuh perjalanan 150-200 km membutuhkan  waktu pengisian sekitar 4 – 8 jam.

Harapannya Blits nantinya bisa mengikuti Rally Dakar dengan spesifikasi canggih dan ketahanan yang mumpun.

     

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018