Medan (Antaranews Sumut) - Seorang lagi korban tanah longsor, atas nama Sutan Marpaung (37) warga Desa Halado, Kecamatan Pintu Mohan Meranti, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara, belum lagi ditemukan.

"Pencarian terhadap korban, dilanjutkan pada pagi ini, sekira pukul 09.00 WIB, oleh tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, Satpol PP, karyawan PT Inalum, dan warga masyarakat," kata Kepala BPBD Toba Samosi, Herbet Pasaribu, saat dihubungi dari Medan, Senin.
 
Menurut di, pencarian korban di lokasi kejadian, Minggu (16/12) sekira pukul 17.00 WIB, terpaksa dihentikan, karena tiba-tiba saja hujan turun lebat, di Desa Halado.

"Namun cuaca ekstrem tersebut, tidak menimbulkan tanah longsor dan hanya hujan saja," ujar Herbet.
 
Ia berharap pada pencarian hari ini, tim gabungan dapat menemukan jasad korban Sutan Marpaung yang sudah enam hari tertimbun material longsor di Desa Halado.  

Selain itu, pembersihan material tanah longsor tersebut, juga menggunakan lima unit alat berat Escavator.

"Terdiri dari empat unit milik Pemda dan satu unit milik PT Inalum, serta  alat penggali lain berupa canggkul dan sekop," ucap dia.

Herbet menjelaskan, satu orang korban tertimbun tanah longsor, telah ditemukan di lokasi kejadian, Sabtu (15/12) sekira pukul 08.30 WIB.

Korban tersebut, atas nama Kasmer Marpaung (35) merupakan warga Desa Halado.

Baca juga: Pembersihan longsor Toba Samosir gunakan lima escavator
Baca juga: Pencarian korban longsor di Toba Samosir dihentikan karena hujan lebat
 
Setelah ditemukannya korban tersebut, maka jumlah warga tertimbun tanah longsor yang meninggal dunia sebanyak sembilan orang.

"Korban yang selamat sebanyak lima orang, dan sebahagian diantara mereka mendapat perawatan di poliklinik, serta beberapa orang telah kembali ke rumah," kata Kepala BPBD Toba Samosir itu.
 
Peristiwa longsor terjadi Rabu (12/12) sekitar pukul 23.30 WIB, berlokasi di Desa Halado, tepatnya di Jalan lintas Sigura-gura, Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kabupaten Toba Samosir, menimpa tiga unit rumah warga.
 
Sembilan korban yang meninggal berada dibawah tumpukan tanah pada bangunan rumah yang tertimbun material longsor, beberapa diantaranya Bantu Tambunan (70), Jones Tambunan (46), Nurcahaya boru Marpaung (40), Ahmadi Tambunan (23), Ambrin Tambunan (13), Sarlina boru Tambunan (19), Rosdiana boru Nainggolan (35),Nia boru Marpaung (14)  dan Kasmer Marpaung (35).
 
Sedangkan, lima korban selamat dan mengalami luka-luka, beberapa diantaranya Jelly Marpaung (12) dan Alpen Marpaung (5).

Pewarta: Munawar Mandailing

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018