Medan (Antaranrws Sumut) - Tim gabungan yang terdiri atas Basarnas, TNI, Polri, BPBD, dan warga masyarakat terpaksa menghentikan pencarian satu orang lagi korban tertimbun tanah longsor di Desa Halado, Kecamatan Pintu Mohan Meranti, Kabupaten Toba Samosir, karena hujan lebat.
 
"Pencarian korban atas nama Sutan Marpaung (37) distop sekira pukul 17.00 WIB karena cuaca ekstrem dan tidak bisa dilanjutkan," kata Kepala BPBD Toba Samosir, Herbet Pasaribu, saat dihubungi dari Medan, Minggu (16/12) malam.

Meski hujan turun, namun tanah yang berada di tebing gunung dekat lokasi kejadian itu tidak mengalami longsor seperti hari-hari sebelumnya.

Baca juga: Satu lagi korban longsor di Toba Samosir ditemukan
Baca juga: Gubernur Sumut minta pencarian korban longsor di Toba Samosir dilanjutkan

Ia mengatakan, pencarian korban longsor yang belum ditemukan itu dimulai pada pukul 09.00 WIB dan dihentikan pukul 17.00 WIB, karena cuaca tidak bersahabat.

"Pencarian korban akan dilanjutkan besok (Senin, 17/12) di lokasi kejadian, Desa Halado," ucap dia.
 
Baca juga: Warga Toba Samosir diungsikan guna menghindari longsor susulan
Baca juga: TPL kerahkan alat berat bantu evakuasi longsor di Kecamatan Parmonangan

Sejauh ini korban longsor yang meninggal dunia sebanyak sembilan orang. Korban selamat lima orang, dan sebagian diantara mereka mendapat perawatan di poliklinik dan telah kembali ke rumah.

Sebanyak 39 warga Desa Halado atau delapan kepala keluarga (KK) diungsikan ke tempat yang lebih aman guna menghindari longsor susulan.

Musibah longsor terjadi Rabu (12/12) sekitar pukul 23.30 WIB menimpa tiga unit rumah warga.

Sembilan korban meninggal yakni Bantu Tambunan (70), Jones Tambunan (46), Nurcahaya boru Marpaung (40), Ahmadi Tambunan (23), Ambrin Tambunan (13), Sarlina boru Tambunan (19), Rosdiana boru Nainggolan (35), Nia boru Marpaung (14)  dan Kasmer Marpaung (35).

Pewarta: Munawar Mandailing

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018