Medan (Antaranews Sumut) - Satgas Pamtas Yonif 126/KC Pos Waris peduli pendidikan dengan menjadi guru pengajar di SD YPKK Kenandega Kampung Banda, Distrik Waris, Kabupaten Keerom.
Kampung Banda ini adalah kampung yang paling dekat dengan batas Negara RI-PNG, yang hanya ada sekolah SD YPKK Kenandega dengan jumlah murid 255 orang dan jumlah guru 11 orang.
Dengan jumlah tenaga pendidik yang masih kurang pihak sekolah melalui Kepala Sekolah Bapa Elias Yohane Djuma, S.E. meminta bantuan prajurit Satgas Yonif 126/KC Pos Waris untuk mengisi pelajaran terutama pelajaran Bahasa Indonesia dan Wawasan Kebangsaan.
Untuk membantu tenaga pengajar di sekolah SD YPKK Kenandega, Satgas Yonif 126/KC Pos Waris memperbantukaan 3 orang prajuritnya untuk menjadi tenaga pengajar.
Ketiga prajurit tersebut adalah Serda Mahdan dan Kopda Suwandi yang mengajar pelajaran Wawasan Kebangsaan dan Praka Rendi yang mengajar pelajaran Bahasa Indonesia.
Dalam proses mengajar mereka menggunakan metoda belajar sambil bercerita. Serda Mahdan menyampaikan pelajaran wawasan kebangsaan ini kita sampaikan sambil bercerita, bernyanyi dan mendongeng sehingga anak bisa menerima dan bergembira.
Begitu juga pelajaran bahasa Indonesia yang disampaikan Praka Rendi, sambil bercerita dan mengenalkan bentuk gambar huruf sehingga mempermudah untuk menerima pelajaran.
Prajurit Satgas Yonif 126/KC di sambut baik pihak sekolah dan juga siswa, karena pelajaran wawasan kebangsaan sangat tepat dibawakan prajurit TNI untuk menanamkan cinta tanah air dan Jiwa Nasionalisme anak-anak sejak dini.
Komandan Pos Waris Lettu Inf Dewangkoro yang langsung membingbing anggotanya dalam memberikan materi pelajaran menyampaikan bahwa Prajurit Satgas Yonif 126/KC sangat senang dan bangga diberikan kesempatan untuk memberikan pelajaran Wawasan Kebangsaan dan Pelajaran Bahasa Indonesia.
Satgas Yonif 126/KC juga mempunyai tugas membantu pemerintah untuk meningkatkan pendidikan anak-anak dan membina anak-anak untuk mencintai tanah air dan membentuk Jiwa Nasionalisme.
Beliau juga menambahkan bahwa Kampung Banda ini sangat dekat dengan Batas RI-PNG hanya 15 menit jalan kaki ke batas, sehingga anak-anak Kampung Banda harus sejak dini diajarkan cinta tanah air dan jangan sampai anak-anak kita lebih mengenal Negara PNG.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
Kampung Banda ini adalah kampung yang paling dekat dengan batas Negara RI-PNG, yang hanya ada sekolah SD YPKK Kenandega dengan jumlah murid 255 orang dan jumlah guru 11 orang.
Dengan jumlah tenaga pendidik yang masih kurang pihak sekolah melalui Kepala Sekolah Bapa Elias Yohane Djuma, S.E. meminta bantuan prajurit Satgas Yonif 126/KC Pos Waris untuk mengisi pelajaran terutama pelajaran Bahasa Indonesia dan Wawasan Kebangsaan.
Untuk membantu tenaga pengajar di sekolah SD YPKK Kenandega, Satgas Yonif 126/KC Pos Waris memperbantukaan 3 orang prajuritnya untuk menjadi tenaga pengajar.
Ketiga prajurit tersebut adalah Serda Mahdan dan Kopda Suwandi yang mengajar pelajaran Wawasan Kebangsaan dan Praka Rendi yang mengajar pelajaran Bahasa Indonesia.
Dalam proses mengajar mereka menggunakan metoda belajar sambil bercerita. Serda Mahdan menyampaikan pelajaran wawasan kebangsaan ini kita sampaikan sambil bercerita, bernyanyi dan mendongeng sehingga anak bisa menerima dan bergembira.
Begitu juga pelajaran bahasa Indonesia yang disampaikan Praka Rendi, sambil bercerita dan mengenalkan bentuk gambar huruf sehingga mempermudah untuk menerima pelajaran.
Prajurit Satgas Yonif 126/KC di sambut baik pihak sekolah dan juga siswa, karena pelajaran wawasan kebangsaan sangat tepat dibawakan prajurit TNI untuk menanamkan cinta tanah air dan Jiwa Nasionalisme anak-anak sejak dini.
Komandan Pos Waris Lettu Inf Dewangkoro yang langsung membingbing anggotanya dalam memberikan materi pelajaran menyampaikan bahwa Prajurit Satgas Yonif 126/KC sangat senang dan bangga diberikan kesempatan untuk memberikan pelajaran Wawasan Kebangsaan dan Pelajaran Bahasa Indonesia.
Satgas Yonif 126/KC juga mempunyai tugas membantu pemerintah untuk meningkatkan pendidikan anak-anak dan membina anak-anak untuk mencintai tanah air dan membentuk Jiwa Nasionalisme.
Beliau juga menambahkan bahwa Kampung Banda ini sangat dekat dengan Batas RI-PNG hanya 15 menit jalan kaki ke batas, sehingga anak-anak Kampung Banda harus sejak dini diajarkan cinta tanah air dan jangan sampai anak-anak kita lebih mengenal Negara PNG.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018