Medan (Antaranews Sumut) - Calvin, karateka yang berdomisili di Jalan Kapten Mukhtar Basri Medan ini terus menggenjot latihan untuk menjaga stamina dan fisik serta memperbaiki diri lebih baik lagi.
Pasalnya, atlet binaan KONI Medan ini penuh semangat untuk bertarung di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua 2020, mendatang.
Namun sebelum memasuki ajang pesta olahraga nasional yang digelar empat tahun sekali. Karateka bernama lengkap Calvin Audiva Harianja harus bertarung di Pekan Olahraga Provinsi Sumatera Utara yang akan di gelar di Medan, Juni 2019.
Selanjutnya Pekan Olahraga Wilayah (PORWIL) se-Sumatera yang di gelar di Bengkulu, Oktober 2019.
Atlet yang dilahirkan di Medan, 26 Nopember 2000 dengan penampilan gemilang berhasil menyumbang medali perak kategori kata perorangan putra dan meraih emas kategori kata beregu putra.
Dua medali yang disabet untuk kontingen Medan pada PORWIL se-Sumut yang di gelar di Rindam I/BB Pematangsiantar, April lalu.
Anak dari Manangar Hansvelt Harianja dan Dwi Andayani dalam dunia karate telah membukukan prestasi antara lain Juara 1 Kejurda Provsu dari tahun 2016 hingga 2018, juara 1 Porwil Sumut 2018,
Juara 1 Open Tebingtinggi 2017-2018, Juara 3 O2SN tingkat nasional di Jakarta 2016 dan juara 3 PORKOT Medan 2016-2017.
Mengincar tiket PON Papua membuat atlet dibawah binaan pelatih Sensei Lambok Hutapea terus berbenah diri dengan fokus latihan di Dojo SENA.
Hal ini dilakukan anak ke 3 dari 5 bersaudara ini untuk mewujudkan impian menjadi bagian kontingen Sumut di laga bergengsi nasional.
"Ya impian yang harus diwujudjan ke depan tentunya mengincar tiket ke PON Papua. Namun untuk menuju tanah Cendrawasih harus melewati seleksi di ajang PORPROVSU dan PORWIL di Bengkulu tahun depan" ujar karateka penyandang sabuk hitam ini di Medan, Senin (10/12).
Pengidola Ryo Kiyuna karateka dari japan ini menuturkan atlet manapun ditanya tentunya memiliki impian yang untuk bertarung di arena PON. Untuk menggapainya tentunya harus dapat tampil terbaik untuk menaklukkan atlet daerah lain.
Sepak terjang karateka doyan ayam bakar ini mulanya atlet taekwondo sejak duduk di kelas 3 SD hingga 6 SD. Namun dirinya beralih ke olahraga beladiri karate sejak kelas 1 SMP.
"Mulanya saya atlet taekwondo dan beralih ke karate. Dasarnya dulu cuma coba-coba latihan karate, sudah berapa lama mulai tertarik dengan karate" terang alumni SMA Prayatna Medan ini.
Ia menambahkan selama menggekuti karate bisa mencari jati diri dan mendapatkan banyak ilmu serta pengalaman yang bisa digunakan untuk kedepan nya.
"Target kedepan terus berpacu untuk menorehkan prestasi demi prestasi untuk membawa nama kota Medan mejadi harum di cabang olahraga karate pada level regional, nasional dan internasional" tutup Calvin penuh semangat.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
Pasalnya, atlet binaan KONI Medan ini penuh semangat untuk bertarung di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua 2020, mendatang.
Namun sebelum memasuki ajang pesta olahraga nasional yang digelar empat tahun sekali. Karateka bernama lengkap Calvin Audiva Harianja harus bertarung di Pekan Olahraga Provinsi Sumatera Utara yang akan di gelar di Medan, Juni 2019.
Selanjutnya Pekan Olahraga Wilayah (PORWIL) se-Sumatera yang di gelar di Bengkulu, Oktober 2019.
Atlet yang dilahirkan di Medan, 26 Nopember 2000 dengan penampilan gemilang berhasil menyumbang medali perak kategori kata perorangan putra dan meraih emas kategori kata beregu putra.
Dua medali yang disabet untuk kontingen Medan pada PORWIL se-Sumut yang di gelar di Rindam I/BB Pematangsiantar, April lalu.
Anak dari Manangar Hansvelt Harianja dan Dwi Andayani dalam dunia karate telah membukukan prestasi antara lain Juara 1 Kejurda Provsu dari tahun 2016 hingga 2018, juara 1 Porwil Sumut 2018,
Juara 1 Open Tebingtinggi 2017-2018, Juara 3 O2SN tingkat nasional di Jakarta 2016 dan juara 3 PORKOT Medan 2016-2017.
Mengincar tiket PON Papua membuat atlet dibawah binaan pelatih Sensei Lambok Hutapea terus berbenah diri dengan fokus latihan di Dojo SENA.
Hal ini dilakukan anak ke 3 dari 5 bersaudara ini untuk mewujudkan impian menjadi bagian kontingen Sumut di laga bergengsi nasional.
"Ya impian yang harus diwujudjan ke depan tentunya mengincar tiket ke PON Papua. Namun untuk menuju tanah Cendrawasih harus melewati seleksi di ajang PORPROVSU dan PORWIL di Bengkulu tahun depan" ujar karateka penyandang sabuk hitam ini di Medan, Senin (10/12).
Pengidola Ryo Kiyuna karateka dari japan ini menuturkan atlet manapun ditanya tentunya memiliki impian yang untuk bertarung di arena PON. Untuk menggapainya tentunya harus dapat tampil terbaik untuk menaklukkan atlet daerah lain.
Sepak terjang karateka doyan ayam bakar ini mulanya atlet taekwondo sejak duduk di kelas 3 SD hingga 6 SD. Namun dirinya beralih ke olahraga beladiri karate sejak kelas 1 SMP.
"Mulanya saya atlet taekwondo dan beralih ke karate. Dasarnya dulu cuma coba-coba latihan karate, sudah berapa lama mulai tertarik dengan karate" terang alumni SMA Prayatna Medan ini.
Ia menambahkan selama menggekuti karate bisa mencari jati diri dan mendapatkan banyak ilmu serta pengalaman yang bisa digunakan untuk kedepan nya.
"Target kedepan terus berpacu untuk menorehkan prestasi demi prestasi untuk membawa nama kota Medan mejadi harum di cabang olahraga karate pada level regional, nasional dan internasional" tutup Calvin penuh semangat.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018