Tanjungbalai (Antaranews Sumut) - Empat elemen mahasiswa mengatas namakan Permerhati Antar Masyarakat (PAM) berunjuk rasa ke Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kualo Kota Tanjungbalai atas dugaan korupsi Direktur BUMD tersebut, Kamis.

Ahmad Dhairoby juru bicara PAM mengatakan, hasil investigasi pihaknya Direktur PDAM Tirta Kualo Ruri Prihatini Lubis disinyalir menyalah gunakan jabatannya dengan menggunakan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) menggunakan uang milik perusahaan.

"Berdasarkan data yang kami (PAM) miliki, Dirut PDAM Ruri Prihatini Lubis menggunakan SPPD keluar daerah. Padahal ia sedang berada di Tanjungbalai sehinga SPPD tersebut diduga fiktif dan merugikan keuangan perusahaan," ujar Roby.

Selain itu, kata Roby, Ruri juga diduga telah melakukan mark up (pemahalan) biaya pengadaan bahan kimia berupa tawas untuk memproduksi air bersih.

Terhadap dugaan SPPD fiktif dan pemahalan harga bahan kimia tersebut, PAM akan membuat laporan ke penegak hukum agar dugaan penyalah gunaan jabatan terindikasi korupsi Dirut PDAM Tirta Kualo itu diusut tuntas.

"Laporan pasti kami buat dan sampaikan ke Kepolisian atau Kejaksaan untuk mengungkap dugaan korupsi yang dilakoni Dirut PDAM Tirta Kualo," kata Roby Ketua GPK-RI Tanjungbalai itu.

Sementara itu, Herman Ramadhan alias Ade Willy menjelaskan, PDAM telah melakukan pemutusan sepihak sambungan air bersih kerumah-rumah pelanggan, termasuk dikawasan perumahan Tanjungbalai Residen.

Menurut Ade Willy, sesuai laporan masyarakat yang diterima pihaknya, ada sekitar 130 sambungan air bersih rumah tangga yang diputus pegawai PDAM dengan alasan pasangan gelap, karena tanpa water meter.

Akan tetapi, setelah dipersoalkan dengan bukti pembayaran rekening pemasangan, petugas PDAM kembali menyambungkan pasangan air.

"Hal itu membuktikan bawa Dirut PDAM tidak profesional dalam melaksanakan tugas sebagai pimpinan Badan Usaha Milik Daerah tersebut. Badan Pengawas dan Wali Kota diminta segera mencopot Ruri dari jabatannya," kata Ade Willy.

Hal serupa disampaikan Ketua ANJ Tanjungbalai Nazmi Hidayat Sinaga dan Ketua Koma Pena Syafrizal Manurung yang menduga bahwa Ruri Prihatini Lubis tidak sepenuh hati memimpin PDAM Tirta Kualo.

Sejak dilantik lebih kurang empat bulan lalu, Ruri dinilai tidak punya itikat baik. Sebaliknya diduga memanfaatkan jabatannya untuk mengeruk keuntungan pribadi dan merugikan masyarakat khususnya pelanggan PDAM Tirta Kualo.

"Tidak munculnya Ruri menerima aspirasi kami hari ini merupakan bukti bahwa Ruri tidak profesional. Senin pekan depan kami akan kembali lagi berunjuk rasa," ungkap Nazmi diamini Syafrizal.

Hingga berita ini direalise, Direktur PDAM Ruri Prihatini Lubis maupun Dewan Pengawas belum berhasil dihubungi untuk memberikan klarifikasi.

Pewarta: Yan Aswika

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018