Medan (Antaranews Sumut)- Sukses dalam pargelaran Grand Final Asia Pacific Predator League  pada Januari 2018 yang pertama kalinya di Jakarta , Acer kembali menyelenggarakan pegelaran tersebut lebih spektakuler diikuti 14 negara.

Pargelaran yang mengajak seluruh bakat-bakat eSport terbaik  berlaga dalam dua kategori game yang dipertandingkan, yaitu DOTA 2 & Player Unknown’s Battlegrounds (PUBG).

Melalui Siaran pers di Medan, Rabu ,Presiden Direktur Acer Indonesia, Herbet Ang mengatakan Digelarnya kembali Asia Pacific Predator League adalah bukti konsistensi kami dalam memajukan industri gaming dan mendukung perkembangan gamers melalui platform yang mempertemukan talenta-talenta terbaik di kawasan.

"Kami percaya pergelaran itu mampu menggugah minat para remaja untuk serius menekuni hobi eSports mereka,” ujarnya.

Selain itu, ia menuturkan kebanggaan Acer Indonesia yang  telah mencatatkan sejarah sebagai tuan rumah pertama penyelenggaraan turnamen bergengsi ini tahun lalu sekaligus menetapkan benchmark yang tinggi bagi penyelenggaraan selanjutnya.

Babak penyisihan pertama Predator League akan dilakukan di masing-masing negara, babak penyisihan akan berlangsung selama tiga bulan November 2018 hingga Januari 2019.

Di Indonesia, babak penyisihan akan dimulai di 16 iCafe yang tersebar di 14 kota, salah satunya di Medan yang diselenggarakan di iCafe Medan, yang terletak di Jalan Sekip No. 65 H-G Medan,
babak penyisihan DOTA 2 akan dilaksanakan pada tanggal 12 - 13 November 2018, sedangkan babak penyisihan PUBG akan dilaksanakan pada tanggal 28 November – 7 Desember 2018.

Selanjutnya, pemenang babak penyisihan dari masing-masing negara akan diundang ke babak final di Bangkok, Thailand.

Finalis APAC Predator League 2019 akan berkompetisi memperebutkan prize pool senilai USD 400.000 atau sekitar Rp 6 Miliar.

Berdasarkan data Statista (2018), pendapatan global dari pasar game pada tahun 2018 sebesar USD 137.9 miliar atau tumbuh 13.3% dari tahun sebelumnya (yoy).

Berdasarkan wilayah, Asia Pasifik masih merupakan pasar game terbesar dengan pendapatan mencapai USD 71.4 miliar pada 2018, bertumbuh 16,8% secara year-on-year.

Dengan potensi pasar seperti Indonesia dan India, Asia Pasifik adalah rumah bagi pasar game yang tumbuh paling cepat secara global. Dengan pertumbuhan signifikan ini, Acer melihat potensi yang besar untuk mengakselerasi kemajuan industri ini melalui turnamen sebagai platform untuk mengasah bakat para gamers, yang didukung oleh perangkat game terbaik dari Predator.

Untuk meramaikan kampanye Asia Pacific Predator League 2019, Acer Indonesia juga menghadirkan beragam aktivitas on-ground dan promo menarik seperti promo gaming series berhadiah monitor gaming, gaming gears Predator dan game PUBG untuk setiap pembelian perangkat gaming Predator selama Oktober hingga 31 Desember 2018.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018