Medan (Antaranews Sumut) - Perbankan Sumatera Utara berada di posisi ke-5 secara nasional dalam kontribusi pertumbuhan penyaluran kredit/pembiayaan, dan penghimpunan dana pihak ketiga atau DPK
"Walau kontribusi kredit dan DPK-nya baru 4 persen dan 4,12 persen, tetapi masuk lima besar nasional dan tertinggi di luar Pulau Jawa,"ujar Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 5, Sumatera bagian utara, Lukdir Gultom di Pematangsiantar, Sumut, Jumat.
Menurut dia dalam acara Media Gathering, kredit/pembiayaan perbankan di Sumut bertumbuh 5,41 persen dan penghimpunan dana DPK bertumbuh 3,73 persen
Adapun aset perbankan Sumut juga tumbuh 4,41 persen secara "year on year(YoY) menjadi Rp248 triliun.
"Meski terus bertunbuh, namun untuk menjawab tantatangan target pertumbuhan ekonomi nasional maka OJK menilai dan berharap kinerja dua komponen utama intermediasi (DPK dan kredit) masih perlu ditingkatkan lebih tinggi lagi di sisa tahun 2018 ini,"ujar Lukdir.
Menurut dia, masih banyak atau besar potensi yanv bisa digarap perbankan di Sumut khususnya di sektor prioritas yakni pertanian, dan perikanan/maritim.
Kredit/pembiayaan perbankan di sektor pertanian sudah bisa bertumbuh 7,24 persen dengan rasio kredit bermasalah atau NPL (net) yang terus menurun menjadi 1,1 persen.
"Meski Sumut sudah tercatat sebagai terbesar kedua nasionak dalam penyaluran kredit/pembiayaan sektor pertanian, tetapi potensinya masih cukup besar,"katanya.
Termasuk di sektor perikanan/maritim yang pertumbuhan kredit/pembiayaan mencapai 8,89 persen dengan NPL (net) yang semakin baik atau 3,62 persen.
Dia menjelaskan di sektor perikanan, penyaluran kredit perbankan Sumut masuk peringkat ke-7 nasional setelah DKI, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Jawa Barat dan Lampung.
Untukk di luar Jawa, Sumut masuk peringkat ke-3 tertinggi.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
"Walau kontribusi kredit dan DPK-nya baru 4 persen dan 4,12 persen, tetapi masuk lima besar nasional dan tertinggi di luar Pulau Jawa,"ujar Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 5, Sumatera bagian utara, Lukdir Gultom di Pematangsiantar, Sumut, Jumat.
Menurut dia dalam acara Media Gathering, kredit/pembiayaan perbankan di Sumut bertumbuh 5,41 persen dan penghimpunan dana DPK bertumbuh 3,73 persen
Adapun aset perbankan Sumut juga tumbuh 4,41 persen secara "year on year(YoY) menjadi Rp248 triliun.
"Meski terus bertunbuh, namun untuk menjawab tantatangan target pertumbuhan ekonomi nasional maka OJK menilai dan berharap kinerja dua komponen utama intermediasi (DPK dan kredit) masih perlu ditingkatkan lebih tinggi lagi di sisa tahun 2018 ini,"ujar Lukdir.
Menurut dia, masih banyak atau besar potensi yanv bisa digarap perbankan di Sumut khususnya di sektor prioritas yakni pertanian, dan perikanan/maritim.
Kredit/pembiayaan perbankan di sektor pertanian sudah bisa bertumbuh 7,24 persen dengan rasio kredit bermasalah atau NPL (net) yang terus menurun menjadi 1,1 persen.
"Meski Sumut sudah tercatat sebagai terbesar kedua nasionak dalam penyaluran kredit/pembiayaan sektor pertanian, tetapi potensinya masih cukup besar,"katanya.
Termasuk di sektor perikanan/maritim yang pertumbuhan kredit/pembiayaan mencapai 8,89 persen dengan NPL (net) yang semakin baik atau 3,62 persen.
Dia menjelaskan di sektor perikanan, penyaluran kredit perbankan Sumut masuk peringkat ke-7 nasional setelah DKI, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Jawa Barat dan Lampung.
Untukk di luar Jawa, Sumut masuk peringkat ke-3 tertinggi.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018