Medan (Antaranews Sumut) - Yayasan Sosialisasi Kanker Indonesia mengajak kaum wanita untuk melakukan pendektesian kanker serviks sejak dini dengan rutin melakukan pap smear.
     
"Kalau sejak dini sudah terdeteksi tentunya akan lebih mudah pengobatannya," kata penyuluh dari Yayasan Sosialisasi Kanker Indonesia (YSKI) Sari Anggraini di Medan, Kamis.
     
Hal itu ia sampaikan pada sosialisasi tentang kanker serviks kepada prajurit, PNS dan persit di Rumah Sakit Putri Hijau Kesdam I/BB.
     
Ia mengatakan, serviks merupakan sejenis kanker yang 99,7 persen disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim. 
     
Human papilloma virus (HPV) merupakan penyebab utama pada 70 persen kasus kanker serviks di dunia. 
     
Perjalanan dari infeksi HPV hingga menjadi kanker serviks memakan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 10 hingga 20 tahun. 
     
Namun proses penginfeksian tersebutlah yang seringkali tidak disadari oleh para penderita, karena proses HPV kemudian menjadi pra-kanker yang sebagian besar berlangsung tanpa gejala.
     
"Pencegahan terhadap kanker serviks dapat dilakukan dengan program skrinning dan pemberian vaksinasi. Di negara maju, kasus kanker jenis ini sudah mulai menurun berkat adanya program deteksi dini melalui Pap Smear," katanya. 
     
Ia juga menjelaskan bahwa vaksin HPV akan diberikan pada perempuan usia 10 hingga 55 tahun melalui suntikan sebanyak tiga kali, yaitu pada bulan ke nol, satu, dan enam. 
     
Dari penelitian yang dilakukan, terbukti bahwa respon imun bekerja dua kali lebih tinggi pada remaja putri berusia 10 hingga 14 tahun dibanding yang berusia 15 hingga 25 tahun.

Pewarta: Juraidi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018