Tapanuli Selatan (Antaranews Sumut) - Kabupaten Tapanuli Selatan ternyata tidak saja kaya dengan Sumber Daya Alamnya, bahkan juga menyimpan kekayaan berbagai objek wisata. Salah satunya, air terjun Simatutung, di Kecamatan Angkola Sangkunur daerah itu.

Air terjun yang memiliki ketinggian lebih kurang 150 meter tersebut berlokasi di Kelurahan Rianiate, dan cukup strategis, berada dipinggir ruas Jalan Nasional Pantai Barat Sumatera menghubungkan Kabupaten Tapanuli Selatan - Kabupaten Mandailing Natal.

Air terjun ini terbilang unik tidak seperti air terjun-air terjun lainnya yang lajim ditemukan yang airnya langsung jatuh ke bawah, namun Air Terjun Simatutung ini airnya dua tingkat.

Dengan menggunakan kenderaan bermesin (mobil) kita cukup menyisahkan waktu sekitar dua jam dari Kota Padangsidimpuan untuk bisa sampai lokasi air terjun tersebut, karena jaraknya yang sekitar 90 kilometer.

Laju kendaraan dipaksa lambat karena  terdapat kerusakan pada ruas jalan antara simpang jembatan Trikora (Jalan nasional Batangtoru) - jembatan Sungai Sangkunur (simpang Baringin) Jalan Nasional Pantai Barat sepanjang sekitar 23 kilometer.

Namun, setelah itu ruas jalannya seperti ruas tol, badan jalan berhotmix  lebar dan mulus, para penegendara agak sedikit berhati-hati mengingat tikungan tanjakan serta jurang kiri kanan.

Memasuki wilayah Siais, mata kita disuguhkan dengan pemandangan panorama danau yang dikelilingi jajaran bukit barisan. Sayangnya, di permukaan danau terbesar ke dua di Sumatera Utara setelah Danau Toba itu sudah mulai diselimuti (ditumbuhi) pepohonan dan eceng gondok.

Dikhawatirkan, lama kelamaan permukaan danau akan terpandang dari atas kejauhan seperti lapangan bola raksasa, apabila keberadaan pohon liar dan eceng gondok dibiarkan tumbuh subur.

Menjanjikan

Masyarakat tampaknya menyadari bahwa (lokasi) air terjun Simatutung cukup menjanjikan sebagai sumber kehidupan ekonomi mereka yang baru. Namun, sayangnya pemangku kepentingan belum mengeksplornya dengan baik.

"Saya berkeyakinan kedepan tidak tertutup kemungkinan lokasi  air terjun Simatutung dapat seperti  "ngarai Sihanok" terdapat di pingir jalan nasional di Provinsi Sumatera Barat," kata Sahrul Harahap, salah satu tokoh masyarakat Kecamatan  Angkola Sangkunur.

Menurut Sahrul, tidak hanya air terjun Simatutung, tetapi banyak lagi potensi objek wisata di Angkola Sangkunur (seperti danau, pemandangan alam, panjat tebing, ikan ajaib) yang bisa ditawarkan ke masyarakat.

Tidak mudah, katanya, pastilah butuh waktu agar potensi wisata kekayaan alam Tapanuli Selatan itu dapat menjadikan sebuah kekuatan ekonomi di masyarakat serta menambah inkam daerah dari sektor retribusi.

"Sebaliknya, saya yakin hal itu bisa terwuud sepanjang pemangku kepentingan termasuk masyarakat bersama-sama satu visi dan misi agar daerah yang banyak objek wisatanya itu bisa mendatangkan rupiah,"kata Sahrul.

 
Minim fasilitas pendukung

Air terjun Simatutung memang minim fasilitas pendukung, seperti mushollah, toilet/kamar mandi dan lainnya belum terdapat dilokasi tersebut. Pun demikian, bersyukur sudah ada dua kepala keluarga yang mulai membuka usaha kecil-kecilan di sekitar areal air terjun tersebut.

Salah satu pengusahanya bernama Endar Hutauruk (48) penduduk Kelurahan Rianiate, Angkola Sangkunur. Dia berkeyakinan betul air terjun tersebut akan membawa berkah menambah rezeki bagi diri dan keluarganya.

Fasilitas sejumlah pondok dan toilet seadanya mulai dia  bangun disekitaran kedai minuman ringannya diseberang depan Air Terjun Simatutung. Lokasi jualannya strategis, sambil menyeruput kopi kita dapat menikmati pemandangan sekelilingnya.

Libur akhir pekan, katanya, merupakan hari dimana sejumlah pengunjung yang datang mengunjungi lokasi Air Terjun Simatutung. Kebanyakan anak-anak remaja, tambah berkeluarga.

"Walau tidak berlama-lama atau hanya sekedar berswafoto/selvi, pengunjung dari Pekanbaru, Mandailing Natal, Padangsidimpuan, Sibolga Tapanuli Tengah disamping Tapanuli Selatan juga sudah sengaja datang melihat langsung air terjun ini,"akunya.

Endar bertambah yakin kedepan usahany yang dia bina satu tahun kebelakang ini bakal memberikan kehidupan bagi dia dan keluarganya. Apalagi tambahnya, akses jalan nasional ini selesai dikerjakan 2019 bakal menambah ramai lagi kenderaan yang lintas.

"Kami masyarakat sangat berterimakasih kepada Pemerintah baik Pusat maupun (Bupati) daerah Tapanuli Selatan yang telah membangun infrastruktur jalan di daerah kami ini sehingga potensi  pariwisata dan budaya daerah ini semakin terbuka,"ujarnya.

Dia juga menyinggung diberi nama Simatutung karena masyarakat dulunya ketika menatap uap air terjun dari kejauhan dari tengah danau Siais seperti mengeluarkan asap (terbakar), makanya dinamai Air Terjun Si 'Matutung' yang terjemahannya "terbakar".

Pengembangan

Disinggung soal Air Terjun Simatutung, Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M.Pasaribu, di Sipirok, Senin, mengatakan, pihaknya akan terus berupaya mengembangkan objek-objek wisata di daerah itu demi peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

"Penting pertama soal jalan dulu, bila akses jalan terbuka dan baik otomatis peluang ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat serta merta akan mengikuti perkembangan itu sendiri,"katanaya.

Untuk sementara pihaknya masih hanya sekedar membangun semacam jembatan sebagai lokasi masyarakat untuk dapat berswafoto atau selvie, hal itu menjawab keinginan pengunjung.

"Membangun sebuah objek wisata perlu kajian yang matang dan konprehensif seperti halnya Air Terjun Simatutung, perlu dianalisa sejauh mana sumber air dikala musim kemarau tiba,"kata Syahrul.

Bupati mengatakan pola pikir masyarakat juga diharap penting untuk dapat memajukan sebuah pembangunan daerah. "Sebaik apapun program tanpa adanya dukungan positif masyarakat pasti pembangunan itu akan tidak bermanfaat,"ujarnya.
 
Pengunjung Air Terjun Simatutung Tapanuli Selatan tampak sedang berswafoto (Antaranews sumut/kodir)

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018