Gunungsitoli,  (Antaranews Sumut)-Pemerintah Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, didorong untuk lebih peduli dan memperhatikan penyandang disabilitas mental yang berkeliaran di Kota Gunungsitoli yang keberadaannya selama ini jauh dari perhatian.
     
"Kita berharap Pemkot Gunungsitoli melalui dinas sosial mengambil sikap untuk pemulihan para penyandang disabilitas mental yang berkeliaran di Kota Gunungsitoli," kata Koordinator Peduli Para Penyandang Disabilitas Mental Paulus Sohahau Halawa, di Gunungsitoli, Senin.
     
Ketika ditemui saat membagi makanan kepada penyandang disabilitas mental di Kota Gunungsitoli, Paulus mengaku setiap hari memberi jatah makan siang dan malam 11 orang penyandang disabilitas mental di Kota Gunungsitoli.
     
Aksi sosial peduli tersebut telah dilakukan sejak November 2016 di Kota Gunungsitoli. 
     
"Dulu penyandang disabilitas yang kita beri makan di Kota Gunungsitoli ada 16 orang, tetapi kini tinggal 11 orang", jelasnya.
     
Biayai makan penyandang disabilitas mental di Kota Gunungsitoli, mencapai Rp 300 ribu perhari atau Rp 9 juta setiap bulan.
   
Selain di Kota Gunungsitoli, pemberian makan  penyandang disabilitas mental juga dilakukan di Nias Selatan, Sumatera Utara.
   
Untuk Nias Selatan, biaya makan penyandang disabilitas mental mencapai  Rp 12 juta perbulan. 
     
"Untuk membagi makanan para penyandang disabilitas memtal di Gunungsitoli, kita membayar honor seorang pekerja sebesar Rp 1,5 juta setiap bulan", ungkapnya.
     
Dana untuk memberi makan penyandang disabilitas mental di Kota Gunungsitoli dan Nias Selatan diberikan oleh mantan Bupati Nias Selatan Idealisman Dachi. 
     
"Pemberian makan para penyandang disabilitas di Kota Gunungsitoli dan Nias Selatan murni karena rasa iba dan peduli, karena kita melihat mereka terlantar dan tidak ada yang memberi makan", terang Paulus.
     
Sebelumnya, Kadis Sosial Kota Gunungsitoli Asieli Zega mengakui jika banyak penyandang disabilitas mental yang berkeliaran di Kota Gununhsitoli. 
     
Namun hanya sebagian kecil yang sudah ditangani Sinas Sosial dan dititip di panti rehabilitas untuk pemulihan. 
     
Sedangkan untuk menangani yang masih berkeliaran, Asieli mengaku jika Dinas Sosial terkendala anggaran.***4***

Pewarta: Irwanto

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018