Langkat, (Antaranews Sumut) - Sedikitnya 880 hektare tanaman padi petani di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, yang berada di enam kecamatan, kini terendam banjir, akibat meluapnya beberapa sungai yang tidak bisa lagi menampung curah hujan yang cukup tinggi.
     
Kordinator Pengamat Organisme Pengganggu Hama Tanaman Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Langkat Miswandi, di Stabat, Sabtu, mengatakan enam kecamatan itu terdiri dari Stabat, Tanjungpura, Hinai, Wampu, Secanggang, Binjai.
     
Untuk Kecamatan Stabat, tanaman padi yang terendam banjir meliputi Desa Pantai Gemi, Desa Sidomulyo, Desa Ara Condong, Desa Kwala Bingei, dengan umur pertanaman 1-30 hari, varietas Ciherang, Mekongga, Inpari, dengan luas pertamaman keseluruhannya 271 hektare.
   
 Menyusul Kecamatan Binjai, padi terendam di Desa Suka Makmur, Desa Sendang Rejo, Desa Sambirejo, dengan usia pertanaman antara 1-25 hari, dari varietas Ciherang, Inpari 32, dengan luas pertanaman yang terkena banjir 105 hektare.
   
 Pada Kecamatan Secanggang, pertanaman padi terkena banjir beraad di Desa Kepala Sungai, Desa Perkotaan, Desa Karang Gading, dengan unsia pertanaman antara 60-90 hari, dari avrietas Inpari 32, Ciherang, Mekongga, dengan luas mencapai 382 hektare, katanya.
     
Miswandi juga menyampaikan untuk Kecamatan Hinai, tanaman padi terkena banjir berada di Desa Sukajadi, Desa Paya Rengas, Desa Pasar Baru 8, Desa Kebun Lada, Desa Tanjung Mulia, Desa Muka Paya, DEsa Sukadamai timur, dengan unsia pertanaman padi antara 14-30 hari, dari varietas Inpari 32, Ciherang, Mekongga, dengan luasan terkena banjir 43 hektare.
     
Selain itu di Kecamatan Tanjungpura di Desa Pekubuan, pertanaman padi usia 85-95 hari, seluas 72 hektare, dan Kecamatan Wampu pada Desa Stabat Lama, Jentera, dengan usia pertanaman 15-40 hari, verietas Mikongga, Inpari 32, seluas tujuh hektare, ujarnya.
     
Instansinya yang juga membidangi ketahanan pangan, berdasarkan data yang dihimpun dilapangan terdapat jagung, kedelai, kacang tanah, kacang panjang, cabai, sawi, kangkung dan genjer yang terendam banjir seluas 45 hektare.   
     
"Berbagai upaya untuk penyelamatan tanaman padi maupun holtikultura ini dilapangan amsih terus dilakukan oleh petugas, agar petani bisa memetik hasil panennya, dan tidaks ampai mengganggu produksi padi maupun holtikultura," ungkap Miswandi.***3***

Pewarta: H.Imam Fauzi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018