Sibolga (Antaranews Sumut)- Keempat korban jiwa yang meninggal akibat longsor di Hang Senggol Ketapang, Kelurahan Simaremare, Sibolga Utara, Sumatera Utara telah disemayamkan di rumah duka, Kamis malam pukul 20.00WIB.

Keempat jenazah yang masih berkeluarga itu di semayamkan di rumah keluarganya yang tidak jauh dari lokasi kejadian.

Kerumunan warga yang ingin melihat kondisi keempat korban tidak terbendung lagi dan memenuhi gang Senggol yang sempit.

Tangisan keluarga dan warga pecah ketika satu persatu jenazah diturunkan dari ambulance dan ditandu menuju rumah duka.

Menurut pengkuan Lidya Hutagalung tetangga korban, yang paling sulit dievakuasi adalah Yuni Tobing (4), karena berada direruntuhan pundasi rumah yang longsor.

Sedangkan posisi ibunya, Ika Marbun tampak memeluk anaknya.

“Posisi ibunya terlihat memeluk anaknya, mungkin ingin menyelamatkan anaknya dari timbunan pondasi rumah yang tiba-tiba menghantam rumah kontrakan mereka.

Makanya saya tidak sanggup melihatnya, dan tidak menyangka mereka harus pergi untuk meninggalkan kami dengan cara sadis seperti ini,”ujarnya sembari menangis.

Sementara itu menurut pemilik rumah kontrakan bermarga Sihombing mengungkapkan, bererapa tahun lalu sudah pernah terjadi longsor, namun tidak separah yang terjadi saat ini.

Ia pun pun sudah pernah menyampaikan agar pemilik rumah yang ada di atas tidak membangun lagi sampai ke belakang.

“Saya sudah sampaikan kepada pemilik rumah yang ada di atas agar tidak lagi membangun sampai ke belakang karena posisinya tanahnya sangat terjal,”ungkapnya.

Sementara itu kondisi rumah yang tertimbun longsor lantainya terbuat dari semen dan dindingnya dari papan dan beratapkan seng.

Adapun keempat korban yang meninggal dunia terdiri dari Ika Marbun, (31) Yuni Tobing (4) adiknya Wahid Tobing (1,5). Sedangkan satu lagi bernama Saiful Lubis (11) siswa kelas IV MIN Ketapang.
Baca juga: Empat warga Sibolga meninggal tertimbun longsor
 

Pewarta: Jason Gultom

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018