Langkat,  (Antaranews Sumut) - Seluas 118 hektare tanaman padi petani di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, terendam banjir akibat meluapnya sungai maupun curah hujan yang tinggi di dua kecamatan yaitu Stabat dan Binjai.
     
Kordinator Pengamat Organisme Pengganggu Hama Tanaman Miswandi, di Stabat, Rabu, melaporkan kawasan tanaman padi yang terluas terendam banjir berada di Kecamatan Stabat.
     
Ada seluas 78 hektare yang terendam banjir yaitu di Desa Pantai Gemi, Sidomulyo, Ara Condong, Kwala Bingei, dengan pertanaman padi usia 1-30 hari dari varietas Ciherang, Mikongga, Inpari.
     
"Di daerah ini, petani baru saja melakukan penanaman padi, namun hujan deras dan meluapnya Sei Blengking kembali merendam tanaman padi petani," katanya.
   
 Untuk Kecamatan Binjai ada seluas 40 hektare yang terendam banjir meliputi Desa Suka Makmur, Sambirejo, dengan usia pertanaman padi 1-7 hari dari varietas Ciherang, Inpari 32, sambungnya.
     
Selain tanaman padi juga tanaman jagung turut terendam banjir yang berada di Kecamatan Stabat seluas tujuh hektare yang meliputi Desa Banyumas, Kwala Bingei dengan usia pertanaman 7-21 hari, dengan varietas Bisi 18, BIsi 19.
   
 "Petugas masih terus melakukan monitoring dilapangan guna berupaya untuk bisa menyelamatkan pertanaman padi maupun jagung petani tersebut," ungkapnya.
   
 Yang dikhawatirkan sekarang ini bila hujan terus turun dikawasan itu, maka bisa berdampak juga terhadap kemungkinan pertumbuhannya, katanya.***3*** 

 

Pewarta: H.Imam Fauzi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018