Samosir,  (Antaranews Sumut) - BNPB Pusat bekerja sama dengan BPBD Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, menggelar simulasi penanggulangan bencana geladi ruang (TTX) dan posko (CPX), di aula kawasan wisata Tuktuk Siadong, 1-5 Oktober 2018
     
Kegiatan yang diikuti 35 pejabat di lingkungan organisasi perangkat daerah setempat, TNI, Polri, dan para pemangku kepentingan dibuka Wakil Bupati, Juang Sinaga, Selasa.
     
Kasubbid Penyusunan Program Pusdiklat BNPB Pusat, Ridaryanto Abimanyu menjelaskan, tujuan kegiatan, di antaranya meningkatkan kesadaran, kesiapsiagaan dan tanggap darurat pemangku kepentingan pemerintah dan non pemerintah akan adanya ancaman nyata bencana alam.
     
Saat ini, curah hujan di Kabupaten Samosir terkategori tinggi dan berkelanjutan, sehingga tanah atau bumi rawan longsor akibat gerusan air.
     
Kondisi alam itu perlu disikapi untuk pencegahan dini dan penanganan secepatnya bila terjadi bencana agar dampak yang ditimbulkan tidak terlalu besar.
     
Wakil Bupati menilai, simulasi perlu dilakukan untuk mengetahui kesiapsiagaan penanggulangan bencana di Kabupaten Samosir. 
     
Begitupun kedepan, BNPB diharapkan menggelar sosialisasi akan potensi dan pencegahan dini ancaman bencana kepada masyarakat, dalam upaya memperkecil risiko bencana.
     
Dia juga mengusulkan upaya untuk memperjelas dan mempertajam regulasi dari sisi pembagian tugas pokok dan koordinasi antara Pemerintah Pusat dan daerah demi peningkatan tanggap darurat bencana.
     
Sedangkan peserta simulasi didorong membuat inovasi dan langkah-langkah mengedukasi masyarakat agar dapat mengetahui sejak dini potensi bencana, baik dari faktor alam ataupun faktor manusia, sehingga dapat meminimalisir dampak bencana. 
     
"Kami imbau BPBD Samosir agar membentuk tim di setiap kecamatan sebagai relawan tanggap darurat sekaligus sebagai informan bilamana sewaktu-waktu terjadi bencana," katanya. ***1***

 

Pewarta: Waristo

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018