Aekkanopan (Antaranews Sumut) – Indonesia berada di peringkat dua kasus Rubella di dunia. Yang berada di atasnya adalah India. Karenanya, program nasional vaksinasil Measles Rubella (MR) yang sedang dilaksanakan dapat berjalan baik.

Hal itu dikatakan Dani Wardinai SKM MKes dari World Health Organization (WHO) Jakarta saat acara Sinergitas Antara Tokoh Masyarakat dengan FKPD dalam Memeilihara Stabilitas Daerah yang dilaksanakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) di aua rapat Bupati Labura, Selasa.

“Sembilan puluh lima persen anak sudah divaksinasi MR, maka kita semua akan terlindungi,” kata wanita yang mengawasi lima kabupaten di Sumut yaitu Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan, Labura, Asahan dan Simalungun tersebut.

Berkaitan dengan vaksin yang digunakan, menurutnya 151 negara di dunia menggunakan obat yang dibuat India itu, termasuk Negara-negara Timur Tengah seperti Arab Saudi dan lainnya. karenanya, ia mengajak seluruh peserta acara itu dan masyarakat dapat mengikuti program nasional itu.

Apalagi menurutnya, vaksin itu tidak ditemui di pasaran. Jika program ini selesai, maka anak yang ingin mendapatkan vaksin itu harus membeli sendiri dengan biaya antara Rp700 ribu-Rp800 ribu.

Lebih lanjut disebutkannya, yang masih bisa mendapatkan vaksinasi MR gratis hanya anak usia Sembilan bulan hingga lima belas bulan. Sementara untuk vaksin MR itu ditujukan kepada anak hingga usia 15 tahun.

Turut memberi paparan pada acara itu Masri Aulia dari Perwakilan Unicef untuk Sumut-Aceh. Ia juga menjelaskan tentang perlunya vaksinasi MR di hadapan para pejabat, tokoh agama, tokoh masyarakat dan lembaga lain yang hadir dalam acara itu.

Pewarta: Sukardi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018