Tanjungbalai(Antaranews Sumut) - Puluhan masa dari kelompok Mahasiswa dan Pemuda Kota Tanjungbalai, berunjuk rasa sekaligus berbagi panganan untuk sedekah arwah terhadap nelayan kerang yang meninggal akibat ditembak Satpol Air, Polres Rokan Hilir, Kamis.

Pantauan dilapangan, aksi pemberian panganan berupa nasi bungkus kepada penggunan lalu lintas itu berlangsung di bundaran PLN Kota Tanjungbalai, berjalan lancar dan mendapat perhatian warga setempat.

Usai membagi-bagikan panganan tersebut, puluhan pengunjuk rasa melakukan orasi di depan gedung DPRD Kota Tanjungbalai dan meminta para wakil rakyat untuk peduli terhadap kasus penembakan tiga orang nelayan kerang warga Kecamatan Teluk Nibung, Kota Tanjungbalai.

Dalam orasinya, Ramadhan Batu Bara mengutuk keras aksi brutal oknum Pol Air Polres Rokan Hilir yang dinilai tanpa prikemanusian menghujani nelayan dengan peluru tajam sehingga satu orang yang meregang nyawa dan dula lainnya masih dalam keadaan kritis.

"Kami mengecam keras aksi brutal aparat kepada nelayan. Sebagai aparat seharusnya polisi melindungi masyarakat. Kami minta DPRD Tanjungbalai mengeluarkan rekomendasi agar kasus ini diungkap tuntas hingga oknum pelaku penembakan diproses dan dihukum sesuai ketentuan," ujarnya.

Ia melanjutkan, sebelum oknum Pol Air pelaku penembahkan yang melanggar HAM itu dihukum atas perbuatannya menghilangkan nyawa orang lain (nelayan), kelompoknya tidak akan berhenti melakukan aksi sebagai bentuk perlawanan terhadap pendzoliman aparat kepada masyarakat.

"Perlawanan akan terus kami gelorakan. Indonesia negara hukum, jadi siapa pun dan apa pun pangkat oknum pelaku penembakan nelayan wajib dihukum," teriak Ramadhan di depan gedung dewan.

Sementara itu, Ahmad Dhairoby menyatakan, pemberian nasi bungkus kepada pengguna jalan merupakan sedekah ikhlas para aktivis mahasiswa dan pemuda kepada masyarakat. Dimana seumpama pahalanya dilimpahkan Allah SWT kepada arwah nelayan yang meninggal dunia dan yang masih kritis segera diberi kesembuhan.

"Sedekah ini kami lakukan semata-mata mengharap ridha Allah Subhanawata'ala. Semoga nelayan yang meninggal mendapat tempat yang layak disisiNya, dan yang masih menjalani perawatan segera sembuh," ujarnya.

Sebagiamana diinformasikan, pada 9 Setember 2018 oknum Satpol Air Rokan Hilir melakukan penembakan terhadap perahu nelayan kerang Tanjungbalai di perairan Pulau Halang, Provinsi Riau.

Dalam peristiwa itu, seorang nelayan Suharsono alias Manggor tewas akibat diterjang peluru tajam petugas, dua lainnya yakni agus dan Irwansyah saat ini masih dirawat di RSU Adam Malik, Medan.

Pewarta: Yan Aswika

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018