Tapanuli Selatan (Antaranews Sumut) - Kopi Arabika (Tyyana Coffee) Aek Sabaon, Kecamatan Marancar, Kabupaten Tapanuli Selatan sudah mulai diminati dunia.

 Abdul Wahid Harahap, pengusaha Tyyana Coffee di Marancar, kepada Antara, Rabu, mengatakan, bahwa bubuk kopinya sudah mencapai pelanggan di negara Hongaria.

"Alhamdulillah, obsesi saya sejak 2017 lalu terwujud, dan sudah empat kali  mengirimkan bubuk kopi ke Hongaria," katanya tanpa merinci besaran harga jualnya ke luar negeri.

Untuk dalam negeri permintaan juga ikut meningkat, kata dia Kota Medan saja dari sebelumnya 4 buah Cafe sekarang pelanggan bertambah menjadi 7 buah Cafe.

"Demikian permintaan dari pengusaha Jakarta dari sebelumnya 60 Kg meningkat menjadi 100 Kg dalam perbulan,"katanya.

Tyyana Coffee menghasilkan kopi berkwalitas dengan tiga citarasa pahit, asam dan manis sehingga memenuhi standart komoditi kopi internasional dengan jenis King, Long dan Pea Berry. Dimana per 100 gram bubuk kopinya minimal seharga Rp 50 ribu.

"Untuk menghasilkan bubuk kopi berkwalitas tinggi saya masih menggunakan metoda sangrai dan tumbuk tradisional,"ujarnya.

Disangrai atau sederhananya proses penggongsengan dengan api menggunakan kayu bakar hingga proses penumbukan biji kopi dengan alu atau tenaga manusia hingga menjadi bubuk kopi halus.

"Tetapi, untuk menghasilkan kwalitas tinggi tersebut, sebelum diolah satu persatu biji kopi disortir mulai dari kadar air, kesehatan kopi, keseragaman kopi dan kesempurnaan biji kopi yang harus diteliti dengan sabar dan seksama,"katanya.

Suami tercinta Nur Ainun boru Situmorang ini terus bertekad menjadikan komoditi kopi Marancar yang dia budidaya sendiri diatas hamparan lahan satu hektare di ketinggian 800 meter MDPL terbaik.

"Bukan bermaksud ria, walau sudah dikenal hingga luar negeri bahkan kebunnya kerap dikunjungi bulek-bulek menyeruput kopinya  ia akan terus bekerja keras mengembangkan usaha perkopian tersebut hingga menggugah masyarakat banyak,"ujar Wahid yang berhenti supir Truck Medan - Jakarta  6 tahun lalu dan fokus petani kopi.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018