Medan (Antaranews Sumut) - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, Sumatera Utara berharap Geopark Kaldera Toba harus bisa masuk dalam UNESCO Global Geopark, sehingga semakin lebih dikenal oleh negara-negara di dunia.
"Pemerintah agar memperjuangan Geopark Kaldera Toba (GKT), karena hal ini demi kemajuan objek wisata tersebut," kata Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumut Dana Prima Tarigan, di Medan, Rabu.
Apalagi, menurut dia, objek wisata Danau Toba itu, saat ini menjadi tujuan bagi wisatawan dari mancanegara (Wisman) maupun negara-negara dunia lainnya.
"Jadi, Danau Toba tersebut harus diperjuangkan agar tercatat pada UNESCO, dan segala peryaratan yang diperlukan agar dipenuhi," ujar Dana.
Ia menyebutkan, Walhi siap membantu agar pihak UNESCO dapat secepatnya merealisasikan GKT tersebut.
Selain itu, Walhi juga akan memberikan saran untuk kelancaran pengusulan GKT itu, sehingga bisa diterima dengan baik oleh pihak UNESCO.
"Walhi juga memiliki tanggung jawab dan ikut mengawasi masalah lingkungan di kawasan Danau Toba," ucap dia.
Dana menambahkan, sepanjang kegiatan GKT untuk kepentingan pelestarian lingkungan dan perlindungan kawasan Danau Toba, Walhi akan tetap mendukung.
Laporan yang diminta UNESCO, dalam pengusulan GKT itu, yakni identifikasi area, geologi, geo heritage, geo konservasi, dan masalah lingkungan segera dilengkapi.
"Kita berharap UNESCO akan memperhatikan masalah lingkungan di kawasan Danau Toba, dan ini merupakan kebanggan Indonesia," kata Pemerhati Lingkungan itu.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara berharap GKT bisa secepatnya masuk dalam UNESCO Global Geopark (UGG)
Menko Kemaritiman, Menteri Pariwisata, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Energi Sumber Daya Manusia dan juga Badan Geologi harus mendukung GKT tersebut.***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
"Pemerintah agar memperjuangan Geopark Kaldera Toba (GKT), karena hal ini demi kemajuan objek wisata tersebut," kata Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumut Dana Prima Tarigan, di Medan, Rabu.
Apalagi, menurut dia, objek wisata Danau Toba itu, saat ini menjadi tujuan bagi wisatawan dari mancanegara (Wisman) maupun negara-negara dunia lainnya.
"Jadi, Danau Toba tersebut harus diperjuangkan agar tercatat pada UNESCO, dan segala peryaratan yang diperlukan agar dipenuhi," ujar Dana.
Ia menyebutkan, Walhi siap membantu agar pihak UNESCO dapat secepatnya merealisasikan GKT tersebut.
Selain itu, Walhi juga akan memberikan saran untuk kelancaran pengusulan GKT itu, sehingga bisa diterima dengan baik oleh pihak UNESCO.
"Walhi juga memiliki tanggung jawab dan ikut mengawasi masalah lingkungan di kawasan Danau Toba," ucap dia.
Dana menambahkan, sepanjang kegiatan GKT untuk kepentingan pelestarian lingkungan dan perlindungan kawasan Danau Toba, Walhi akan tetap mendukung.
Laporan yang diminta UNESCO, dalam pengusulan GKT itu, yakni identifikasi area, geologi, geo heritage, geo konservasi, dan masalah lingkungan segera dilengkapi.
"Kita berharap UNESCO akan memperhatikan masalah lingkungan di kawasan Danau Toba, dan ini merupakan kebanggan Indonesia," kata Pemerhati Lingkungan itu.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara berharap GKT bisa secepatnya masuk dalam UNESCO Global Geopark (UGG)
Menko Kemaritiman, Menteri Pariwisata, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Energi Sumber Daya Manusia dan juga Badan Geologi harus mendukung GKT tersebut.***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018