Medan (Antaranews Sumut) - Pemerintah Kota Medan berharap Bukalapak memberi kesempatan kepada 200 usaha industri kecil menengah atau IKM di daerah itu bisa dibina dan masuk dalam komunitas Bukalapak.
"Ada 200 IKM yang tercatat di Pemkot Medan yang perlu pembinaan dan diharapkan Bukalapak ikut membantu,"ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Medan, Syarif Armansyah Lubis di Medan, Minggu.
Dia mengatakan itu usai acara perayaan Ulang Tahun Komunitas Bukalapak Medan ke-3 yang dihadiri Founder dan CEO Bukalapak, Achmad Zaky.
Syarif mengakui, kehadiran Bukalapak sangat berperan dalam perkembangan usaha kecil dan menengah.
Menurut dia, bantuan berbagai kalangan khusus Bukalapak yang merupakan pasar online terbesar di Indonesia karena antara lain Pemkot Medan tidak lagi memiliki dana hibah yang bisa diberikan ke IKM.
"Jadi perlu dukungan berbagai pihak untuk kemajuan IKM Kota Medan,"katanya.
Dia menyebutkan, kualitas produk IKM Medan sebenarnya semakin bagus, tetapi perlu terus pembinaan khususnya untuk meningkatkan kualitas, jumlah produksi dan pemasaran.
CEO Bukalapak, Achmad Zaky, menyebutkan, Bukalapak siap mendukung pengusaha kecil dan menengah di Kota Medan dan manapun.
Kota Medan sendiri, kata dia, tercatat sebagai kota yang paling banyak berusaha di Bukalapak.
Komunitas Bukalapak Medan sendiri misalnya merupakan salah satu yang terbesar dengan jumlah pelapak sekitar 165.
Adapun jumlah pelapak di Kota Medan dan sekitarnya sudah mencapai 65ribuan dan diyakini akan terus bertambah.
"Bukalapak juga sangat mengapresiasi Komunitas Bukalapak Medan yang terkenal kompak dan cekatan dalam ngelapak,"ujarnya.
Zaky menegaskan, untuk berhasil, pengusaha harus memiliki kejujuran, memiliki rasa yang tinggi untuk mengutamakan pelayanan, tidak pernah puas untuk mencapai kemajuan, kreatif, "smart" atau pintar dan memiliki tujuan mulia.
"Kreatif dan smart misalnya akan membuat konsumen tetap tertarik dengan produk yang ditawarkan karena semua tampil beda,"katanya.
Zaki mengakui, Komunitas Bukalapak yang sudah tersebar di 100 kota memiliki ciri khas masing-masing karena didorong oleh komoditas yang diperdagangkan dan karakter pelapak.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
"Ada 200 IKM yang tercatat di Pemkot Medan yang perlu pembinaan dan diharapkan Bukalapak ikut membantu,"ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Medan, Syarif Armansyah Lubis di Medan, Minggu.
Dia mengatakan itu usai acara perayaan Ulang Tahun Komunitas Bukalapak Medan ke-3 yang dihadiri Founder dan CEO Bukalapak, Achmad Zaky.
Syarif mengakui, kehadiran Bukalapak sangat berperan dalam perkembangan usaha kecil dan menengah.
Menurut dia, bantuan berbagai kalangan khusus Bukalapak yang merupakan pasar online terbesar di Indonesia karena antara lain Pemkot Medan tidak lagi memiliki dana hibah yang bisa diberikan ke IKM.
"Jadi perlu dukungan berbagai pihak untuk kemajuan IKM Kota Medan,"katanya.
Dia menyebutkan, kualitas produk IKM Medan sebenarnya semakin bagus, tetapi perlu terus pembinaan khususnya untuk meningkatkan kualitas, jumlah produksi dan pemasaran.
CEO Bukalapak, Achmad Zaky, menyebutkan, Bukalapak siap mendukung pengusaha kecil dan menengah di Kota Medan dan manapun.
Kota Medan sendiri, kata dia, tercatat sebagai kota yang paling banyak berusaha di Bukalapak.
Komunitas Bukalapak Medan sendiri misalnya merupakan salah satu yang terbesar dengan jumlah pelapak sekitar 165.
Adapun jumlah pelapak di Kota Medan dan sekitarnya sudah mencapai 65ribuan dan diyakini akan terus bertambah.
"Bukalapak juga sangat mengapresiasi Komunitas Bukalapak Medan yang terkenal kompak dan cekatan dalam ngelapak,"ujarnya.
Zaky menegaskan, untuk berhasil, pengusaha harus memiliki kejujuran, memiliki rasa yang tinggi untuk mengutamakan pelayanan, tidak pernah puas untuk mencapai kemajuan, kreatif, "smart" atau pintar dan memiliki tujuan mulia.
"Kreatif dan smart misalnya akan membuat konsumen tetap tertarik dengan produk yang ditawarkan karena semua tampil beda,"katanya.
Zaki mengakui, Komunitas Bukalapak yang sudah tersebar di 100 kota memiliki ciri khas masing-masing karena didorong oleh komoditas yang diperdagangkan dan karakter pelapak.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018