Langkat, (Antaranews Sumut) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Langkat, Sumatera Utara, mempersiapkan puluhan petugas bidang peternakan untuk terus melakukan monitoring hewan kurban dari segi kesehatan, keberbagai lokasi seperti peternakan maupun pengumpulan hewan kurban.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Langkat Nasiruddin, di Stabat, Rabu, mengatakan mereka nantinya akan mengunjungi dan memeriksa langsung seluruh hewan kurban yang diperjualbelikan di tempat peternakan maupun pengumpul hewan kurban.
Hal itu guna menjamin nantinya bagi warga yang akan memotong hewan kurbannya baik sapi, domba, kambing pada saat Idul Adha 1349 Hijriah yang tidak lama lagi akan tiba," katanya.
Pemeriksaan hewan kurban itu harus terus menerus dilakukan agar jangan ada yang sakit waktu hendak dipotong, harus terus sehat, tidak terkena penyakit cacing, mulut dan kuku, seluruh petugas yang ada BPP, PPL, inseminator, harus benar-benar memriksa hewan kurban tersebut.
Berdasarkan data yang ada untuk tahun 2017 yang lalu saja hewan kurban yang dipotong seperti sapi mencapai 4.001 ekor, kerbau empat ekor, kambing 1.324 ekor dan domba 2.215 ekor, yang kesemuanya dalam keadaan sehat.
Untuk tahun ini pihaknya memperkirakan akan terjadi kenaikan pemotongan hewan kurban dari tahun sebelumnya sebesar 2 persen.
Apalagi hewan kurban yang ada di Langkat ini juga banyak dibeli oleh para pekurban dari luar daerah seperti Kota Medan, kota Binjai, kabupaten Deli Serdang. Dimana estimasi dari instansinya untuk 2018 ini sekitar 2.500 ekor untuk sapi.
Dari 2.500 ekor sapi itu di perkirakan ke Kota Medan saja 1.700 ekor, Kota Binjai 600 ekor dan ke Kabupaten Deli srdang 200 ekor.
Sementara untuk domba diperkirakan akan keluar dari Langkat sebanyak 3.500 ekor seperti ke Kota Binjai 750 ekor, kota Medan 2.500 ekor dan Deli serdang 250 ekor, ujarnya.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Langkat Nasiruddin, di Stabat, Rabu, mengatakan mereka nantinya akan mengunjungi dan memeriksa langsung seluruh hewan kurban yang diperjualbelikan di tempat peternakan maupun pengumpul hewan kurban.
Hal itu guna menjamin nantinya bagi warga yang akan memotong hewan kurbannya baik sapi, domba, kambing pada saat Idul Adha 1349 Hijriah yang tidak lama lagi akan tiba," katanya.
Pemeriksaan hewan kurban itu harus terus menerus dilakukan agar jangan ada yang sakit waktu hendak dipotong, harus terus sehat, tidak terkena penyakit cacing, mulut dan kuku, seluruh petugas yang ada BPP, PPL, inseminator, harus benar-benar memriksa hewan kurban tersebut.
Berdasarkan data yang ada untuk tahun 2017 yang lalu saja hewan kurban yang dipotong seperti sapi mencapai 4.001 ekor, kerbau empat ekor, kambing 1.324 ekor dan domba 2.215 ekor, yang kesemuanya dalam keadaan sehat.
Untuk tahun ini pihaknya memperkirakan akan terjadi kenaikan pemotongan hewan kurban dari tahun sebelumnya sebesar 2 persen.
Apalagi hewan kurban yang ada di Langkat ini juga banyak dibeli oleh para pekurban dari luar daerah seperti Kota Medan, kota Binjai, kabupaten Deli Serdang. Dimana estimasi dari instansinya untuk 2018 ini sekitar 2.500 ekor untuk sapi.
Dari 2.500 ekor sapi itu di perkirakan ke Kota Medan saja 1.700 ekor, Kota Binjai 600 ekor dan ke Kabupaten Deli srdang 200 ekor.
Sementara untuk domba diperkirakan akan keluar dari Langkat sebanyak 3.500 ekor seperti ke Kota Binjai 750 ekor, kota Medan 2.500 ekor dan Deli serdang 250 ekor, ujarnya.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018