Langkat (Antaranews Sumut) - Pemerintah Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, melalui Dinas Kesehatan setempat mengkampanyekan Imunisasi Measles (campak) dan Rubella dikalangan peserta anak didik maupun juga bayi yang ada di daerah itu.
"Sudah kita lakukan pencanangannya di Sekolah dasar Negeri Nomor 053973 Kecamatan Binjai," kata Kepala Dinas Kesehatan Sadikun Winoto, di Stabat, Rabu.
Sadikun Winanto mengatakan kampanye Imunisasi Measles Rubella (MR) ini khusus di luar Pulau Jawa dilaksanakan Agustus 2018 untuk anak berusia 7–15 tahun dengan kategori masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat.
Sedangkan di bulan September 2018 yaitu untuk anak usia 9 bulan-7 tahun, dimana lokasi dilaksanakan Imunisasi ini harus di Posyandu, Puskesmas dan sarana pelayan kesehatan lainnya milik pemerintah, katanya.
Sambil mengingatkan para ibu yang hadir, Sadikun juga menyampaikan agar juga diampaikan kepada keluarga yang lainnya termasuk jiran tetangga untuk datang nantinya melakukan imunisasi.
"Jangan takut dikenakan biaya karena Imunisasi MR ini gratis bantuan dari pemerintah," ujarnya.
Sadikun Winanto juga menjelaskan kenapa harus dilakukan Imunisasi MR, salah satu upaya secara massal untuk mencegah Campak dan Rubell yang diberikan kepada anak usia 9 bulan sampai 15 tahun.
"Sebab Rubella dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayi yang dilahirkan meliputi kelainan pada jantung dan mata, serta ketulian dan keterlambatan perkembangan," katanya
"Sedangkan akibat dari campak dapat menyebakan komlikasi yang serius seperti radang paru-paru (Pneumonia), radang otak (Ensefalitis), kebutaan, gizi buruk bahkan kematian," sambungnya.
“Untuk itu agar anak kita tidak terkena Measles (campak) dan Rubella, maka kita harus melakukan Imunisasi kepada anak kit.
"Mari datang ke posyandu untuk dilakukan Imunisasi agar anak kita dapat tumbuh berkembang dengan sehat dan normal,” ungkapnya.
Sadikun Winanto juga langsung melakukan Imunisasi terhadap 12 anak Sekolah Dasar (SD) yang juga turut dihadiri Suvervisor WHO dr Anwar Hijar MSC, Kadis Pendidikan DR Saiful Abdi.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
"Sudah kita lakukan pencanangannya di Sekolah dasar Negeri Nomor 053973 Kecamatan Binjai," kata Kepala Dinas Kesehatan Sadikun Winoto, di Stabat, Rabu.
Sadikun Winanto mengatakan kampanye Imunisasi Measles Rubella (MR) ini khusus di luar Pulau Jawa dilaksanakan Agustus 2018 untuk anak berusia 7–15 tahun dengan kategori masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat.
Sedangkan di bulan September 2018 yaitu untuk anak usia 9 bulan-7 tahun, dimana lokasi dilaksanakan Imunisasi ini harus di Posyandu, Puskesmas dan sarana pelayan kesehatan lainnya milik pemerintah, katanya.
Sambil mengingatkan para ibu yang hadir, Sadikun juga menyampaikan agar juga diampaikan kepada keluarga yang lainnya termasuk jiran tetangga untuk datang nantinya melakukan imunisasi.
"Jangan takut dikenakan biaya karena Imunisasi MR ini gratis bantuan dari pemerintah," ujarnya.
Sadikun Winanto juga menjelaskan kenapa harus dilakukan Imunisasi MR, salah satu upaya secara massal untuk mencegah Campak dan Rubell yang diberikan kepada anak usia 9 bulan sampai 15 tahun.
"Sebab Rubella dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayi yang dilahirkan meliputi kelainan pada jantung dan mata, serta ketulian dan keterlambatan perkembangan," katanya
"Sedangkan akibat dari campak dapat menyebakan komlikasi yang serius seperti radang paru-paru (Pneumonia), radang otak (Ensefalitis), kebutaan, gizi buruk bahkan kematian," sambungnya.
“Untuk itu agar anak kita tidak terkena Measles (campak) dan Rubella, maka kita harus melakukan Imunisasi kepada anak kit.
"Mari datang ke posyandu untuk dilakukan Imunisasi agar anak kita dapat tumbuh berkembang dengan sehat dan normal,” ungkapnya.
Sadikun Winanto juga langsung melakukan Imunisasi terhadap 12 anak Sekolah Dasar (SD) yang juga turut dihadiri Suvervisor WHO dr Anwar Hijar MSC, Kadis Pendidikan DR Saiful Abdi.***4***
Editor : Akung
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018