Medan, (Antaranews Sumut) - Atlet Kurash Indonesia asal Sumatera Utara, Heka Maya Sari bertekad bisa menyumbangkan emas bagi merah putih di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, yang memang sudah menjadi tekadnya demi mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
     
"Saya menanamkan dalam diri bisa emas. Itu juga sebuah pengabdian untuk negara kita juga. Mudah-mudahan bisa mengukir sejarah di Asian Games tahun ini," katanya saat di hubungi dari Medan, Kamis.
     
Meski demikian, mantan atlet gulat tersebut mengakui tidak mudah untuk mewujudkan tekad tersebut, mengingat persaingan cukup berat terutama dari Iran, Uzbekistan dan Kazakhstan serta negara-negara pecahan Uni Soviet lainnya.
     
"Uzbekistan di nomor putri hebat. Karena asal muasal kurash ini dari Uzbekistan dan Kazakhstan. Jadi, ini betul - betul paling berat," kata wanita kelahiran November 1989 itu.
     
Asian Games tahun ini merupakan debut pertama bagi anak ke empat dari lima bersaudara ini, apalagi cabang olahraga kurash juga perdana dipertandingkan di Asian Games.
     
Sebelum menjadi atlet kurash, Heka merupakan pegulat putri andalan Sumut di setiap even nasional, bahkan sebelumnya ia pernah mengharumkan nama Indonesia dengan menyumbangkan medali perak di SEA Games 2013, Myanmar. 
     
Bagi Heka, cabor kurash merupakan pengalaman baru bagi dirinya, sekaligus tantangan bisa mempersembahkan prestasi terbaik di Asian Games nanti.
     
"Yang penting kan sama - sama membela Indonesia pasti harus totalitas dan profesional. Saya belajar kurash mulai dari nol sejak Februari tahun lalu. Tiga bulan lah Heka sudah paham tentang teknik-teknik bertarung," katanya.***4***



 

Pewarta: Juraidi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018