Taput (Antaranews Sumut) - Tokoh lintas agama kabupaten Tapanuli Utara mengimbau agar segenap masyarakat menyikapi hasil pilkada secara damai tanpa harus menggelar aksi-aksi yang berujung anarkis, dan menimbulkan korban luka maupun korban materi.

"Pilkada sudah selesai, hasilnya harus disikapi secara damai," ujar Pdt Donal Sinaga, Ketua Sinode Gepkin, saat ditemui seusai agenda rapat koordinasi kamtibmas di Mapolres Taput, Rabu.

Disebutkan, negara kita adalah negara hukum yang tidak anti terhadap gugatan hukum. Sehingga, bila ada ketidakpuasan atas hasil pilkada, maka menempuh jalur hukum adalah hal yang sangat tepat. 

"Hal-hal yang terjadi dalam beberapa hari terakhir telah menimbulkan korban, baik itu korban luka dari masyarakat maupun aparat kepolisian, korban materi, korban anak sekolah yang terlambat ke sekolahnya, maupun korban warga yang terhalang menuju bandara. Harusnya, cara-cara seperti ini tidak dilakukan," terangnya menjelaskan akibat aksi unjukrasa massa yang terjadi beberapa hari terakhir.

Menurutnya, iman beragama dan adat 'dalihan natolu' selayaknya dikedepankan dan dijaga dengan baik oleh segenap warga untuk menghindarkan terjadinya tindakan anarkis. 

Senada Ketua MUI Taput, Syamsul Pandiangan juga menyebutkan, kondisi kamtibmas yang sebelumnya sangat dibanggakan telah terusik dengan timbulnya tindakan-tindakan yang melampaui batas pasca pilkada.

"Segenap masyarakat harus menahan diri dan menunggu putusan akhir hasil pilkada dari pihak berwenang," sebutnya.

Dikatakan, jauh lebih penting kekondusifan daerah agar masyarakat dapat dengan nyaman menjalankan aktivitasnya sehari-hari.

Para tokoh lintas agama juga mengapresiasi kinerja aparat kepolisian yang menyikapi berbagai aksi yang terjadi pasca pilkada secara persuasif.

Pewarta: Rinto Aritonang

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018