Tigaras (Antaranews Sumut) - Bupati Simalungun JR Saragih meminta keluarga korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba untuk menunggu di RS guna melihat korban yang berhasil ditemukan.
Ketika menemui keluarga korban di Pelabuhan Tigaras, Simalungun, Kamis, JR Saragih mengatakan, seluruh korban yang ditemukan akan dibawa ke RSUD Tuan Rondahaim di Pematang Raya, Simalungun.
Jika berhasil ditemukan tim Basarnas, keluarga juga tidak bisa melihatnya karena tidak bisa dibuka di pelabuhan, melainkan di RSUD Tuan Rondahaim.
Jika berada di RSUD Tuan Rondahaim, keluarga bisa melihat langsung, sekaligus menandainya jika korban merupakan anggota keluarganya.
Video oleh Irwan
Dengan melihat langsung kondisi korban yang mungkin tidak seperti masih hidup, warga bisa menandainya dengan mengecek tanda pisik korban.
"Sebaiknya, `amang` (bapak) dan `inang` (ibu) beralihlah kesana (RS)," katanya.
Baca juga: Tujuh saksi diperiksa terkait kapal tenggelam
Bupati menambahkan, Pemkab Simalungun telah menyampaikan berbagai kebutuhan pendukung bagi keluarga korban yang menunggu di RSUD Tuan Rondahaim.
"Semua disiapkan, mau makan, mau minum, ada," ujar Bupati JR Saragih.
Harapan serupa juga disampaikan Kapolres Simalungun AKBP M Liberty Panjaitan yang meminta keluarga korban untuk menunggu di RSUD Tuan Rondahaim.
Pihaknya akan menyiapkan angkutan jika keluarga korban mau beralih ke RSUD Tuan Rondahaim untuk melihat korban yang ditemukan.
Sebelumnya, kapal KM Sinar Bangun yang mengangkut puluhan penumpang dilaporkan tenggelam di perairan Danau Toba, antara Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir dengan Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin, sekitar pukul 17.30 WIB.
Dari proses pencarian yang dilakukan, tim gabungan telah menemukan 19 korban selamat dan tiga korban tewas.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
Ketika menemui keluarga korban di Pelabuhan Tigaras, Simalungun, Kamis, JR Saragih mengatakan, seluruh korban yang ditemukan akan dibawa ke RSUD Tuan Rondahaim di Pematang Raya, Simalungun.
Jika berhasil ditemukan tim Basarnas, keluarga juga tidak bisa melihatnya karena tidak bisa dibuka di pelabuhan, melainkan di RSUD Tuan Rondahaim.
Jika berada di RSUD Tuan Rondahaim, keluarga bisa melihat langsung, sekaligus menandainya jika korban merupakan anggota keluarganya.
Video oleh Irwan
Dengan melihat langsung kondisi korban yang mungkin tidak seperti masih hidup, warga bisa menandainya dengan mengecek tanda pisik korban.
"Sebaiknya, `amang` (bapak) dan `inang` (ibu) beralihlah kesana (RS)," katanya.
Baca juga: Tujuh saksi diperiksa terkait kapal tenggelam
Bupati menambahkan, Pemkab Simalungun telah menyampaikan berbagai kebutuhan pendukung bagi keluarga korban yang menunggu di RSUD Tuan Rondahaim.
"Semua disiapkan, mau makan, mau minum, ada," ujar Bupati JR Saragih.
Harapan serupa juga disampaikan Kapolres Simalungun AKBP M Liberty Panjaitan yang meminta keluarga korban untuk menunggu di RSUD Tuan Rondahaim.
Pihaknya akan menyiapkan angkutan jika keluarga korban mau beralih ke RSUD Tuan Rondahaim untuk melihat korban yang ditemukan.
Sebelumnya, kapal KM Sinar Bangun yang mengangkut puluhan penumpang dilaporkan tenggelam di perairan Danau Toba, antara Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir dengan Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin, sekitar pukul 17.30 WIB.
Dari proses pencarian yang dilakukan, tim gabungan telah menemukan 19 korban selamat dan tiga korban tewas.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018